IDI Tekankan Dokter Terus Pantau Kesehatan Warga yang Isolasi Mandiri

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih. (Foto BNPB)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih menekankan para tenaga kesehatan atau dokter akan selalu memantau kesehatan masyarakat Indonesia yang menjalani isolasi mandiri di rumah melalui layanan konsultasi medis jarak jauh atau telemedis.

“Saudara-saudara yang diminta untuk isolasi di rumah tidak perlu khawatir karena petugas kesehatan, pemerintah, tetap bersama kawan-kawan, tidak ditinggal sendirian. Tetap diawasi, tetap diobservasi sehingga yang diperlukan kawan-kawan yang isolasi di rumah tetap bisa berhubungan dengan petugas kesehatan,” kata Daeng dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Kamis (16/4).

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah bekerja sama dengan hampir seluruh penyedia jasa layanan telemedis untuk menyediakan konsultasi kesehatan jarak jauh.

Daeng meminta agar masyarakat yang mengisolasi diri di rumah untuk tidak segan-segan menggunakan layanan telemedis tersebut baik itu konsultasi kesehatan, ataupun untuk menerima saran dan pesan dari tenaga kesehatan tentang apa yang harus dilkaukan selama berada di rumah.

“Silakan dimanfaatkan, jangan khawatir kami dari IDI dan yang lain siap melayani kawan-kawan sekalian yang memerlukan konsultasi, memerlukan petunjuk-petunjuk bagaimana cara yang baik menjaga kesehatan, bagaimana cara mencari pertolongan untuk periksa lanjutan, melihat perkembangan perjalanan penyakit apakah perlu perawatan di rumah sakatu atau tidak,” kata Daeng. Menurut Daeng, layanan telemedis ini sangat efektif dan efisien di saat kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia yang terus bertambah.

Daeng juga meminta kepada seluruh warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah untuk bersabar dan tetap patuh menjalani masa karantina. “Mohon kesabarannya untuk mematuhi apa yang sudah dimintakan oleh pemerintah dan petugas keseahatn untuk secara tertib diam di rumah, tetap jaga kebersihan, jaga kesehatan, jaga stamina yang baik,” kata Daeng.

Data kasus COVID-19 di Indonesia per tanggal 16 April 2020 pukul 12.00 yaitu sebanyak 5.516 positif, 548 orang sembuh, 496 jiwa meninggal, 11.873 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 169.446 Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Sedangkan pemerintah juga telah melakukan pemeriksaan laboratorium yaitu uji PCR pada 39.706 spesimen dari 34.975 orang dengan menggunakan 32 laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia.

Layanan Telemedecine

Sementara Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Kamis (16/4) mengungkapkan, masyarakat dapat memanfaatkan sarana dan prasarana melalui konsultasi medis telemedecine guna mempermudah dan mengetahui kondisi kesehatan dan mengenali kemungkinan gejala dari paparan virus SARS-CoV-2.

“Kita sudah buka secara luas,” jelas

Adapun beberapa di antara sarana prasarana yang dapat digunakan untuk mengonsultasikan kondisi kesehatan antara lain Halodoc, Gojek, Alodokter dan lain sebagainya. Layanan kesehatan digital tersebut memberikan kemudahan berkonsultasi mengenai kondisi kesehatan dan cara mengenali gejala terkena virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-19 tanpa harus pergi ke rumah sakit.

Pemerintah berharap masyarakat dapat memanfaatkannya agar mereka bisa mengetahui kondisi kesehatan masing-masing tanpa perlu berkunjung ke rumah sakit demi mengurangi risiko paparan virus ketika berada di luar.

“Mari kita manfaatkan semata-mata dalam rangka menjaga kita tetap sehat,” tambah Yuri.

Selain itu, melalui layanan kesehatan digital tersebut, masyarakat juga disuguhi banyak informasi kesehatan yang benar sehingga terhindar dari berita hoaks yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. (*/001)

Tag: