Atasi Banjir di Samarinda, Zairin: Pilihan Tinggal Keruk Waduk Benanga dan SKM

Calon Walikota Samarinda, Dr. H Zairin Zain menyampaikan terima kasih kepada para relawan dan masyarakat yang telah membantu korban banjir minggu lalu, karena ketika dia juga melakukan hal yang sama, ternyata perlu tenaga ekstra untuk melangkah melintasi banjir sambil membawa nasi bungkus bagi warga terdampak banjir di Samarinda. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Calon walikota Samarinda, Dr. H Zairin Zain yang berpasangan dengan Sarwono  usai memperingati hari lahir Pancasila, 1 Juni 2020 di Posko DPD GARDA Kaltim di  Latsitarda II, Senin (1/6/2020),  dalam acara halal bihalal bicara tentang banjir di Samarinda yang tak ada habis-habisnya dihadapan driver ojek online (ojol).

“Pilihan mengatasi banjir tinggal dua saja, keruk waduk Benanga dan Sungai Karang Mumus (SKM) agar keduanya bisa menampung air dalam jumlah lebih banyak saat musim hujan datang. Tidak ada pilihan lain. Apabila pengerukan tidak dilakukan, masyarakat akan jadi korban banjir terus menerus,” kata Zairin.

Zairin yang pensiunan kepala Bappeda Kaltim ini menerangkan, luas waduk Benanga seluruhnya lebih kurang 120 hektar, tapi karena mengalami pendangkalan, luasan yang bisa menampung air tinggal tak lebih dari 15-20 hektar, dengan kedalaman antara 1 meter sampai 2,5 meter.

“Apabila waduk Benanga dikeruk dan kedalamannya rata-rata 3 meter, maka air yang bisa ditampung 120 hektar dikalikan 3 meter, kurang lebih 3,6 juta m3,” paparnya.

Kemudian, kalau SKM juga dikeruk sepanjang 17 km, lebar antara 15-20 meter, dengan kedalaman rata-rata 10 meter, maka SKM saat musim hujan bisa menampung dan mengalirkan air kurang lebih 3,4 juta m3.

“Jika waduk Benanga dan SKM kita keruk, maka jumlah air yang masuk ke permukiman penduduk bisa dikurangi 7.000.000 m3. Kalau kedua pekerjaan itu bisa dilakukan sepanjang tahun, maka dalam 5 tahun urusan banjir sudah tuntas,” kata Zairin, putra asli Tenggarong ini.

                Dihadapan diriver ojol, Zairin memaparkan betapa sudah parahnya banjir di Samarinda, sekali banjir ribuan kepala keluarga terdampak, begitu juga dengan rumah-rumah penduduk. Bahkan untuk menyalurkan bantuan pangan ke warga terdampak banjir di Bengkuring, Gunung Lingai, dan Pemuda memerlukan tenaga yang banyak.

“Sangat sedih jika melihat warga yang rumahnya terendam, saya bersama Sarwono sempat memikul nasi bungkus untuk diberikan langsung kepada korban banjir di beberapa titik banjir. Ternyata butuh tenaga yang ekstra untuk berjalan di air  sambil memikul nasi bungkus,” ungkapnya.

Zairin Zain memberikan bantuan berupa kain sarung kepada anggota GARDA Kaltim, dimana secara simbolis diterimakan Ketua DPD Garda Kaltim Fadel Balher, Senin (1/6/2020). (Foto Istimewa)

Dikatakan Zairin, solusi agar Samarinda tidak menjadi langganan banjir dari tahun ke tahun, Keruk waduk Benanga dan sungai Karang Mumus agar tampungan air lebih banyak. Gelorakan kembali semangat gotong royong di masyarakat menjaga dan merawat lingkungan.

“Gerakan gotong royong membersikan saluran air setiap akhir pekan perlu dihidupkan kembali, ”ajak Zairin, seraya meminta driver ojol jangan membuang sampah sembarangan.

Dalam acara tersebut, Zairin memberikan bantuan berupa kain sarung kepada anggota GARDA Kaltim, dimana secara simbolis diterimakan Ketua DPD Garda Kaltim Fadel Balher. Zairin juga meminta driver ojol untuk mematuhi protokol kesehatan, budayakan hidup bersih apalagi masyarakat sekarang  beraktivitas ditengah pandemik Covid-19. (*/001)

Tag: