NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Dua warga di pulau Sebatik melaporkan temuan mayat laki-laki atas nama Engre (60), warga jalan Makmur RT 07 Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan.
“Jenazah ditemukan di rumah kebun dengan posisi tertelungkup, tubuh almarhum mengeluarkan bau,” kata Kasubag Humas Polres Nunukan, Iptu M. Karyadi. Kamis (01/10).
Mayat pertama kali ditemukan oleh saksi bernama Kadi bersama istrinya Jumrana yang pada, Rabu 30 September 2020, sekitar pukul 20.00 Wita, mendatangi rumah kebun almarhum yang sehari-harinya bekerja sebagai petani
Karena pintu depan rumah tertutup, saksi kemudian menuju arah belakang rumah yang pintunya terbuka dan terlihat ada sepatu dan sendal milik almarhum. Saksi yang saat itu membawa lampu cas mengarahkan cahaya lampu ke pintu untuk melihat keadaan dalam rumah.
“Waktu cahaya lampu diarahkan ke dalam rumah, saksi kaget melihat tubuh almarhum dalam posisi tertelungkup dan tercium bau,” sebutnya.
Dalam keadaan sedikit panik, saksi berlari naik keatas gunung yang tidak jauh dari rumah almarhum, untuk mencari sinyal handphone menghubungi kawan-kawan serta keluarga almarhum di Sebatik.
Menurut Karyadi, setelah saksi mengabarkan Engre meninggal dunia, keluarga almarhum datang untuk melihat. Selanjutnya mayat almarhum di bawa ke Puskesmas Sungai Nyamuk Sebatik untuk divisum..
“Langkah yang kita ambil pemeriksaa lokasi kejadian dan meminta hasil visum puskesmas Sebatik,” tuturnya.
Berdasarkan hasil visum Puskesmas Sei Nyamuk, kata Karyadi, dokter yang mevisum menyatakan tidak ditemukan adanya tanda-tanda tindak pidana kekerasan pada tubuh almarhum. Engre diduga meninggal karena sakit atau penyakit.
Dugaan meninggal karena sakit ini diperkuat dari hasil pemeriksaan Polisi dilokasi tempat kejadian yang menemukan adanya bukti obat dokter 4 hari sebelum kejadian meninggal dunia.
“Hasil visum dokter menerangkan tidak ditemukan tanda kekerasan dan korban memang sedang sakit dan sedang memgkonsumsi obat dokter,” terangnya
Keterangan menantu almarhum
Basri, menantu almarhum mengatakan, sebelum meninggal dunia, mertuanya itu mengalami sakit-sakit dan sempat dibawa berobat oleh menantunya, karena merasa mulai sehat, almarhum ke lokasi rumah kebunnya untuk melihat peliharaanya anjing dan kucing.
“Almarhum sendirian tinggal di rumah kebun, posisi rumah itu jauh dari rumah-rumah warga,” kata Basri.
Basri memperkirakan almarhum meninggal 2 hari lalu sebelum ditemukan warga, tubuh almarhum hanya menggunakan handuk dan tertelungkup dilantai. Kedua saksi yang menemukan almarhum meninggal sering bertemu dirumahnya.
“Saksi merasa heran kenapa almarhum tidak terlihat 2 – 3 hari, bisanya ada saja almarhum datang kerumah saksi,” pungkasnya. (002)
Tag: Petani