Waspada Cuaca Ekstrim 3-5 Oktober 2020 di Kaltim dari Malam Sampai Pagi

Ilustrasi hujan deras sekitar Gerbang Tol Samboja, Rabu (1/1) sore. (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sirkulasi Siklonik pada lapisan 925-850 hPa di perairan Sumatera Barat dan Selat Makassar yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Kalimantan Utara. Kondisi ini menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sepanjang daerah yang dilaluinya.

Wilayah yang berpotensi terjadinnya hujan sedang – lebat disertai angin kencang dan disertai kilat/guntur diprakirakan hampir terjadi disebagian besar wilayah di Kalimantan Timur Bag. Utara (Berau), Kalimantan Timur Bag. Timur (Bontang, Kutai Timur, Samarinda, dan Kutaikartanegara bag. Timur) dan Kalimantan Timur Bag. Barat (Kutai Barat, Mahakam Ulu dan Kutaikartanegara bag. Barat).

“Dan Kalimantan Timur bagian selatan (Balikpapan, PPU dan Paser) terjadi pada malam hingga pagi hari,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan – Balikpapan Erika Mardiyanti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (3/10)

Sedangkan, untuk Informasi Prakiraan Tinggi Gelombang di wilayah Perairan Balikpapan, Perairan Samarinda – Bontang Tenang (0.0 -0.5 hingga Rendah (0.5 – 1.25 m), Selat Makassar Sedang (0.5 – 1.25 m) hingga Sedang (1.25 m – 2.5 m), & Perairan Kota Baru (1.25 – 2.5 m) perlu di waspadai cuaca buruk di perairan yang dapat menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di perairan.

“Gelombang laut cukup signifikan masih diprakirakan hingga bulan November 2020 karena wilayah Indonesia secara umum masih diprediksi tetap didominan angin timuran hingga akhir november 2020,” ujar Erika.

Terkait potensi cuaca ekstrim 3 (tiga) harian ke depan, masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin dan gelombang tinggi. (006)

Tag: