Ajarkan Ilmu Bertani, Satgas Pamtas Nunukan Bagikan Bibit Gratis

Satgas Pamtas Yonarhanud 16/SBC RI – Malaysia bersama masyarakat kelompok Tani Karya Mandiri Arhanud 16 Desa Tau Lumbis, Kecamatan Lumbis Hulu, Kabupaten Nunukan. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas – Pamtas) Yonarhanud 16/SBC RI – Malaysia di Kabupaten Nunukan, melaksanakan pembinaan teritorial berupa penyuluhan dan pemberian bibit tanaman pangan gratis kepada petani anggota Tani Karya Mandiri Arhanud 16 di Desa Tau Lumbis, Kecamatan Lumbis Hulu.

Komandan Satgas Pamtas Yonarhanud 16/SBC Kostrad, Letkol Arh Drian Priyambodo mengatakan, penyuluhan dan pemberian bibit gratis dilaksanakan di wilayah perbatasan Indonesia di Desa Tau Lumbis, Kecamatan Lumbis Hulu.

“Kegiatan ini bagian dari peran Satgas Pamtas membantu pemerintah dan masyarakat dalam menyokong program ketahanan pangan,” kata Drian Priyambodo pada Niaga Asia, Senin (04/04).

Dalam kegiatan teritorial kali ini, Satgas Pamtas membagikan bibit tanaman kepada kelompok Tani Karya Mandiri Arhanud 16 yang dibentuk oleh Satgas Pamtas bersama masyarakat setempat.

Jenis bibit yang dibagikan sendiri memiliki waktu panen tidak begitu lama seperti, kangkung, lombok dan mentimun. Tanaman-tanaan ini diharapkan akan menjadi tambahan penghasilan bagi petani desa.

“Tanaman bisa untuk dimakan dan kelebihannya bisa untuk dijual menambah pendapatan keluarga mereka,” Letkol Drian.

Menurut Drian, bersosialisasi dengan masyarakat adalah bagian dari pembinaan teritorial secara terbatas yang harus dijalankan TNI, khususnya bagi prajurit yang bertugas di pos- pos pengamanan perbatasan.

Tanggung jawab Satgas dalam pembinaan masyarakat bisa diwujudkan dalam berbagai sektor, salah satunya membentuk kelompok tani ataupun kelompok kerja yang berfungsi peningkan pengetahuan, sosial, budaya dan ekonomi.

“Kami Satgas memiliki tanggung jawab melakukan pembinaan teritorial secara terbatas dilingkungan masyarakat,” terangnya.

Lewat penyuluhan dan bantuan bibit, Satgas Pamtas berupaya mengajarkan bagaimana cara bertani dengan baik dan benar, sehingga hasil yang diperoleh bisa mendukung program pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah.

Program ketahanan pangan dapat diwujudkan apabila individu maupun dalam kelompok tani mampu mengolah ketahanan pangannya secara mandiri. Karena itu, petani harusnya serius dalam bekerja dan menciptakan ide-ide baru di sektor pertanian.

“Bertani tidak cukup dengan semangat, harus ada metode ilmu dan teknik, apabila kedua hal ini dijalankan, pasti hasil pertanian melimpah,” bebernya.

Keseriusan Satags Pamtas membina masyarakat disektor pertanian dibuktikan dengan telah terdaptarkanya kelompok tani karya mandiri Arhanud 16 Desa Tau Lumbis di Kementerian Pertanian RI.

Singgi, selaku ketua kelompok Karya Mandiri Arhanud 16 mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penyuluhan dan pemberian bibit secara gratis, terlebih lagi telah memfasilitasi warga membuatkan kelompok tani

“Selama ini saya kurang paham mengenai pertanian, kami tidak memiliki kelompok tani untuk bertukar ilmu, Alhamdulillah, keinginan warga tercapai memiliki kelompok,” ungkapnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: