Sutomo Jabir Kritik Keras Kinerja Pemprov Kaltim

Anggota Komisi II DPRD Kaltim Sutomo Jabir

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Memasuki tahun ke-3 kepemimpinan Isran-Hadi, tidak terlihat perkembangan baik. Terutama masalah infrastruktur penghubung antar daerah hingga infrastruktur penunjang pendidikan.

“Apa yang bisa dibanggakan di tiga tahun terakhir. Kami anggap gagal karena tidak sesuai dengan visi dan misi Kaltim Berdaulat,” tegas Sutomo Jabir, saat ditemui di ruangannya lantai 4 Gedung D, Senin (5/4/2021).

Kemudian, kata Sutomo Jabir, pada saat terjadi kontraksi ekonomi, Kaltim tahun 2020 selama 3 triwulan berturut-turut pertumbuhan ekonominya minus.

“Bahkan menghadapi kondisi demikian, Pemprov Kaltim cendrung tidak memiliki solusi yang terarah dan sistematis,” ujarnya.

Tahun 2020 Kaltim mengalami kontraksi ekonomi atau minus sekitar 2,85 persen, sementara secara nasional hanya minus sekitar 2,07 persen. “Itu fakta yang sulit dibantah,” urai anggota komisi II DPRD Kaltim tersebut.

Di sektor pangan, Kaltim sebenarnya memiliki potensi menjadi lumbung pangan. Namun belum mampu memaksimalkan potensi tersebut. Bahkan, Kaltim masih melakukan aktivitas impor dari luar daerah untuk mencukupi kebutuhan masyarakatnya.

“Hingga hari ini aktivitas pasar terutama bahan pokok, Kaltim masih tergantung pasokan dari luar daerah. Kaltim memiliki potensi untuk menjadi lumbung pangan tinggal terobosan pemerintah kaltim. Mau apa tidak,” paparnya.

Lebih jauh, Sutomo Jabir mengatakan pada Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2020, semester I Tahun 2020 penduduk yang berkategori miskin sekitar 6,1 persen. Sementara disemester II naik jadi sekitar 6,5 persen.

“Respon pemerintah saat pandemi sangat tidak tepat sasaran dan cendrung ikut-ikutan sehingga tidak bisa melihat potensi yang ada. Akibatnya pertambahan penduduk miskin dari 2019 sekitar 219.920 jiwa menjadi 230. 270 jiwa ditahun 2020,” ungkapnya.

Menurut Sutomo, Pemprov Kaltim harus konsisten dalam menjalankan visi dan misi Gubernur.

“Kalau bicara peningkatan infrastruktur jalan, Kaltim memiliki sekitar 895 Km jalan namun tidak sampai 100 Km yang berkategori baik.
Di bidang peningkatan Sumber Daya Manusia pun, kinerja kinerja Pemprov Kaltim masih jauh dari harapan meski telah menjalankan program beasiswa kaltim tuntas,” terang Sutomo.

“Selama tahun 2018 hingga 2020 paling banyak 8 gedung sekolah SMA yang dibangun, sementara Kaltim memiliki 7 Kabupaten dan 3 Kota, apalagi perguruan tinggi, kan tidak ada yang dibangun,” pungkasnya.

 

Penulis : Muhammad Fahrurozi | Editor : Saud Rosadi

Tag: