Petugas Rutan Samarinda Divaksin, Ali Sampai Dipegangi Erat Tiga Temannya

Proses vaksinasi Covid-19 petugas Rutan Kelas IIA Samarinda, Kamis (15/4). (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Giliran 73 petugas Rutan Kelas IIA Samarinda, hari ini divaksin Covid-19 buatan Sinovac. Tiga diantaranya urung divaksin dengan alasan kesehatan. Satu kejadian menarik, Ali Pamungkas, salah seorang petugas Rutan takut jarum suntik.

Sasaran vaksin terhadap petugas Pemasyarakatan juga dinilai penting, karena berhadapan langsung dengan ribuan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) setiap harinya.

Vaksinasi Covid-19 di Rutan Kelas IIA Samarinda bukanlah pertama kalinya. Sebelumnya, sebagian di Rutan sudah divaksin tahap I dan tahap II, yang ditujukan bagi tenaga kesehatan Rutan, serta WBP lanjut usia.

Vaksinasi hari ini, bekerja sama dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bengkuring, dipimpin dr Tiori Karo Karo. Sebanyak 73 orang petugas Pemasyarakatan divaksin, namun tiga diantaranya tidak bisa menerima vaksin, karena alasan kesehatan.

Kepala Rutan Kelas IIA Samarinda Alanta Imanuel Ketaren mengatakan, pihaknya sangat antusias menerima vaksin, meskipun beberapa petugas tidak bisa menerima vaksin kali ini.

“Luar biasa antusias para petugas kami menerima vaksin hari ini. Terbukti hampir seluruh petugas hadir. Bahkan yang piket malam pun, rela menunggu hingga pagi untuk menerima vaksin,” kata Alanta, dikutip Niaga Asia, Kamis (15/4) malam.

Alanta patut bersyukur Puskesmas Bengkuring bersedia bekerjasama memberikan vaksin bagi para petugas di Rutan. Alanta juga menyampaikan, akan segera menjadwalkan vaksinasi serupa bagi para warga binaan.

Kendati demikian, upaya vaksinasi juga tidak menghentikan pihak Rutan, menyerukan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Seperti yang disampaikan dokter Poliklinik Rutan Kelas IIA Samarinda Rita Rosadi, di sela berlangsungnya kegiatan vaksinasi.

“Vaksinasi Covid-19 ini merupakan upaya dari pencegahaan dan pemutus rantai penularan Covid-19. Dengan divaksin, minimal kita sudah mendapatkan kekebalan terhadap virus Covid-19. Walaupun demikian, kita harus tetap menjalani 4M sebagai protokol kesehatan. Karena setelah divaksin, tidak serta merta antibodi langsung terbentuk,” kata Rita.

Masih di sela kegiatan vaksinasi, ada kejadian menarik. Pegawai Rutan Kelas IIA Samarinda bernama Ali Pamungkas (24), terus disoraki rekan sejawatnya. Pria yang dikenal ramah ini jadi bahan tertawaan saat ketahuan phobia jarum suntik.

Sejak pemeriksaan tekanan darah, screening, hingga jelang penyuntikan vaksin, suasana menjadi riuh. Ali terus disoraki rekan-rekannya.

Saat proses penyuntikan vaksin, Ali dipegangi tiga temannya. Saat jarum suntik mendekat, berkali-kali dia bangkit dari duduknya dan mencoba kabur, namun terus diadang. Dia kemudian diminta untuk tutup mata, agar tidak melihat jarum suntik, dan terus dipeluk temannya agar tetap duduk di kursi.

“Iya, saya sejak kecil memang takut kalau urusan suntik menyuntik begini mas,” sergah Ali dengan wajah tegang, usai menerima vaksin.

 

Sumber : Rutan Kelas IIA Samarinda | Editor : Saud Rosadi

Tag: