Penularan Covid-19 Masif, Kaltim Berencana Tambah Kamar Isolasi

Tempat karantina salah satu hotel di Australia dibatasi dan ini membatasi jumlah kedatangan internasional yang diizinkan setiap minggunya. (Getty Images)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Provinsi Kalimantan Timur hari ini tembus 83.763 kasus konfirmasi positif setelah bertambah 1.021 kasus. Pasien berstatus perawatan Covid-19 pun jadi 8.015 orang. Pemprov Kaltim berencana menambah kapasitas kamar rawat isolasi pasien Corona.

Dua kota di Kaltim diantaranya, Balikpapan dan Samarinda, mencatakan kenaikan kasus positif signifikan masing-masing 258 dan 250 kasus. Kota Balikpapan bahkan telah menjadikan Asrama Haji Batakan sebagai ruang isolasi.

“Melihat perkembangan kasus saat ini dan tingkat keterisian rumah sakit, dan rumah isolasi terpusat penuh, maka perlu diupayakan peningkatan kapasitas tempat tidur. Baik di rumah sakit, maupun rumah isolasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dr Padilah Mante Runa, saat dikonfirmasi Niaga Asia, Jumat (9/7).

Padilah menerangkan, saat ini Dinas Kesehatan Kaltim mencoba memaksimalkan penambahan kapasitas tempat tidur rumah isolasi hingga mampu menampung pasien hingga 150-200 orang pasien.

“Juga dengan menambah tenaga dan prasarana yang diperlukan. Tidak tertutup kemungkinan menambah rumah isolasi terpusat apabila diperlukan. Kami tunggu arahan Kasatgas, mengusulkan bantuan tenda darurat untuk rumah sakit,” ujar Padilah.

Catatan Niaga Asia, di tahun 2020 lalu, Pemprov Kaltim seperti disampaikan Jubir Satgas Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak sempat mencuatkan opsi menjadikan Hotel Atlit Sempaja di Samarinda, sebagai solusi menambah kapasitas tempat isolasi baru. Namun demikian rencana itu belakangan belum bisa dipastikan sampai saat ini.

“Belum ada (rencana lokasi tempat isolasi di Samarinda). Sementara kita cari tempat, dan tentunya dengan merekrut SDM (sumber daya manusia) kesehatan,” ungkap Padilah.

Berita terkait :

Kaltim Tembus 1.000 Kasus Corona Sehari, Kematian 2.000 Kasus

Tunggu Kepastian Litbangkes Kemenkes

Tingginya kasus konfirmasi hari ini hingga bertambah lebih 1.000 kasus, menurut Padilah belum bisa dipastikan ada tidaknya varian baru Covid-19 yakni varian Delta, yang dikenal memiliki daya tular lebih masif.

“Terkait lonjakan kasus yang terjadi saat ini kita belum bisa memutuskan, apakah karena varian baru atau bukan. Karena sampai saat ini provinsi Kaltim belum menerima hasil squensing dari sampel yang dikirimkan terkait varian baru dari Litbangkes,” terang Padilah.

“Padahal kita sudah kirim sampel-nya sejak tanggal 1 Juni sebanyak kurang lebih 390 sampel swab. Walaupun memang salah satu ciri varian Delta dari virus Corona adalah varian yang paling mudah menular dan menyebar dengan cepat,” tutup Padilah.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: