Ibu di Samarinda Ingin Temui Gubernur Isran Gegara Pasien Isoman Ditolak RS, Ini Kronologinya

Ibu di Samarinda saat berada di pos jaga Satpol PP Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gadjah Mada, Kamis (22/7) sore (Foto : tangkapan layar/istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Petugas Satpol PP Provinsi Kalimantan Timur yang bertugas di Kantor Gubernur Kalimantan Timur dibikin kaget sore ini.

Seorang wanita tiba-tiba turun dari ambulan ingin bertemu Gubernur Isran Noor, bermaksud mengadu penolakan RS saat membawa pasien isolasi mandiri, yang juga anggota keluarganya sendiri. Akhirnya, sang pasien berhasil masuk rumah sakit.

Kadir, adalah salah satu dari personil Satpol PP Provinsi Kalimantan Timur, yang membawa pasien itu ke RS Atma Husada Mahakam berbagi cerita kejadian itu kepada Niaga Asia.

“Saya dan rekan lagi tugas jaga. Dari kejauhan kami memang sudah dengar ada ambulan dari kejauhan. Kami tidak menyangka, ambulan itu masuk ke halaman kantor Gubernur,” kata Kadir, Kamis (22/7).

Kadir menerangkan, seorang wanita turun terlihat dari ambulan itu.

“Kami kira ambulan dari mana. Kemudian keluar salah satu ibu-ibu bernada emosi, teriak mau ketemu Gubernur, ketemu ini, dengan alasan saya sudah ditolak rumah sakit. Kata ibu itu ditolak 5 rumah sakit,” ujar Kadir.

Kadir menerangkan, wanita itu terlihat kebingungan ingin mengantarkan pasien ke rumah sakit dikarenakan penolakan itu.

“Dia bingung kami harus kemana lagi? Makanya kami ditolak begini, kami lari ke sini (kantor Gubernur). Kalau kami tidak ditolong, tidak ditangani ya sudah kami taruh di sini saja keluarga kami. Ibu itu bilang begitu,” terang Kadir.

Melihat kejadian itu, Kadir dan rekan jaganya Dede Wahyudi langsung berinisiatif. Daripada nanti kenapa-kenapa, kami juga yang pusing nanti. Kami bilang ya sudah Bu begini saja, kami langsung bawa ke RS Atma Husada,” terang Kadir.

Alhamdulillah diterima di Atma Husada. Setelah kami berikan penjelasan, ibu itu akhirnya bisa menerima,” tambah Kadir.

Di mobil ambulan itu, lanjut Kadir, selain ibu itu ada sopir ambulan dan pasien yang sedang isoman dilengkapi tabung oksigen.

“Kami menenangkan ibu itu. Kami dampingi, saya dan teman saya pakai motor. Tiba di rumau sakit Atma Husada, kami bantu angkat ke dalam rumah sakit. Kondisi padien memang tidak bisa bangun, pakai oksigen dan nafasnya memang sudah sesak,” jelas Kadir.

Saat itu, lanjut Kadir, dia dan rekannya hanya didorong rasa kemanusiaan, akhirnya membantu mengangkat pasien setibanya di rumah sakit meski tanpa alat pelindung diri (APD).

“Kondisi memang darurat, mau tidak mau kami juga kasian. Sampai di rumah sakit, kami bantu evakuasi angkat pasien tidak gunakan APD,” ungkap Kadir.

“Ini hanya didorong rasa kemanusiaan saja. Tidak ada pihan lain. Tujuan kami hanya untuk selamatkan nyawa saja. Alhamdulillah bisa dirawat di rumah sakit Atma Husada,” demikian Kadir.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: