Mulai 9 September, Ini Konsep Belajar Tatap Muka Terbatas di Samarinda

Belajar tatap muka terbatas di Konawe, Sulawesi Tenggara (ANTARAFOTO/JOJON)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dinas Pendidikan Kota Samarinda sudah mematangkan konsep pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 85 sekolah selambatnya mulai 9 September 2021. Di luar 85 sekolah, ada lagi ajuan 10 sekolah yang siap menggelar PTM terbatas dengan protokol kesehatan ketat.

Untuk diketahui, Samarinda masuk 5 daerah di Kaltim yang menerapkan level 4 mulai 24 Agustus-6 September 2021. Kabarnya, akan Samarinda keluar dari level 4, turun ke level 3 sebagai syarat daerah menggelar PTM terbatas.

Seiring berakhirnya PPKM Level 4 menyusul keluarnya Instruksi Mendagri tentang penurunan Level 3 di Samarinda, Dinas Pendidikan Kota Samarinda yang membawahi TK negeri, SD/SMP swasta dan negeri menunggu terbitnya instruksi Wali Kota tentang PPKM Level 3.

“Apabila kita turun ke level 3, tentu akan keluar instruksi Wali Kota. Kita menunggu instruksi Pak Wali Kota,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin, dikonfirmasi Niaga Asia, Senin (6/9).

Dengan instruksi Wali Kota itu, Dinas Pendidikan mengajukan konsep PTM terbatas dan ajuan sekolah lain yang siap menggelar PTM yang sama.

“Dengan kebijakan Pak Wali Kota, apakah nanti sekolah sekaligus PTM terbatas atau bertahap, itu kita tunggu. Tapi pada prinsipnya kita siap gelar PTM terbatas,” ujar Asli.

Di luar 85 sekolah yang direncanakan PTM terbatas, lanjut Asli, ada 10 sekolah lain yang juga mengajukan menggelar PTM serupa. “Kita akan sampaikan ke Pak Wali Kota tentang 10 sekolah tambahan ini. Jaminan penerapan prokes kita tinjau,” tambah Asli.

Vaksinasi Guru & Tenaga Pendidik

Asli menggarisbawahi, dalam penerapan PTM terbatas, sebagaimana arahan Kemendikbud yang wajib vaksin adalah guru dan tenaga pendidik.

Untuk itu, saat ini diupayakan untuk mengejar vaksinasi agar semua guru sudah divaksin dan diperkenankan mengajar di kelas.

“Sekarang sedang proses vaksinasi guru dengan catatan vaksinnya tersedia. Kita koordinasikan dengan Dinas Kesehatan di antaranya juga untuk persetujuan lokasi vaksin. Ada 3 ribuan guru dan tenaga pendidik di Samarinda yang belum divaksin,” ujar Asli.

“Jadi, kalau instruksi Pak Wali Kota keluar tanggal 7 September, mungkin mulai PTM terbatas pada 8 atau 9 September,” sebut Asli menambahkan.

Ilustrasi belajar online dari rumah (foto : humas Kutai Timur)

Konsep PTM Terbatas

Disampaikan Asli, adapun konsep dari PTM terbatas adalah tidak memaksa penyelesaian kurikulum. Mengingat, dalam satu kelas tidak boleh diisi penuh siswa/murid.

“Karena hanya separuh dari kapasitas kelas, maka yang dikorbankan adalah jam pertemuan,” ungkap Asli.

“Kerangka pikirnya adalah utamanya anak didik lebih dulu welcome, happy dengan suasana batin yang senang bertemu teman-teman sekolah dan gurunya. Jadi, pembelajaran menyenangkan saja kan masih penyesuaian,” terang Asli.

Mengingat jam belajar di sekolah umumnya beragam, maka waktu tatap muka hanya dipakai hanya separuh tidak full time. “Misalkan, untuk pelajaran Matematika dua jam yang boleh dipakai hanya separuh-nya. Jangan full,” tegas Asli.

“Karena memang tidak boleh full karena kalau full, harus tambah ruang kelas jadi 100 persen. Kelas kan dibatasi separuhnya jadi kita kekurangan 100 persen,” jelas Asli lagi.

“Jadi misalkan siswa kelas 1 dan separuh kelas 2 di SMP itu turun 3 hari. Tiga hari berikutnya adalah separuh kelas 2 dan siswa kelas 3,” terang Asli.

Dengan demikian, dikarenakan PTM terbatas, maka belajar online atau daring tidak bisa hilang sama sekali. “Tapi belajar bergiliran untuk tatap muka. Jadi, dengan PTM terbatas tidak belajar daring 100 persen. Kalau sekarang kan masih belajar daring 100 persen,” demikian Asli.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: