PDAM Nunukan Pastikan Air Bersih di PLBN Sebatik Terpenuhi

Embung Lapri di Kecamatan Sebatik, Nunukan (Foto : istimewa/niaga.asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Nunukan tengah mempersiapkan pembangunan jaringan sambungan air bersih untuk keperluan pengoperasian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sebatik tahun ini.

“Kita sudah survei lokasi dan opname kebutuhan pipa termasuk aksesoris yang nantinya diperlukan di PLBN,” kata Kepala Bagian Teknis PDAM Nunukan Sulianto, kepada niaga.asia, Jumat.

Suplai air bersih kebutuhan PLBN akan memanfaatkan embung Lapri yang selama ini digunakan PDAM melayani kebutuhan air bersih bagi sekitar 2.383 pelanggan rumah tangga dan usaha di Kecamatan Sebatik Timur dan Kecamatan Sebatik Utara.

Embung Lapri Sebatik yang dibangun tahun 2015 dan dioperasikan akhir 2016 dengan daya tampung 500 ribu kubik itu mampu menghasilkan air bersih 35 liter/detik dengan waktu pengoperasian 16-18 jam setiap harinya.

“Sebenarnya kemampuan maksimal pengoperasian air bersih embung Lapri bisa mencapai 50 liter/detik,” ujar Sulianto.

Untuk wacana sambungan ke PLBN Sebatik, PDAM dan pengelola PLBN telah berkoordinasi membahas segala kebutuhan diperlukan. Termasuk menghitung kebutuhan air bersih untuk keperluan fasilitas umum dan rumah dinas.

Permintaan air bersih untuk sarana PLBN, menurut Sulianto, dipastikan tidak akan mengganggu suplai air bersih terhadap pelanggan rumah tangga dan usaha. Kemampuan pengolahan air embung Lapri masih cukup berlimpah.

Diterangkan Sulianto, kebutuhan air bersih pada fasilitas umum PLBN tidak berbeda pada perkantoran pemerintah, di mana rata-rata 5-10 kubik per hari, dengan pengisian pertama di ground tank sekitar 30 kubik.

“Produksi air bersih embung Lapri per harinya sekitar 2.280 liter. Kalau ditambah melayani PLBN tidak masalah,” terang Sulianto.

Distribusi air bersih PDAM kepada pelanggan rumah tangga juga tidak akan terganggu apabila nantinya 15 bangunan rumah dinas di areal PLBN telah dihuni pegawai berikut keluarganya.

Konstruksi embung Lapri dibangun tidak semata-mata mengandalkan tadah hujan, melainkan juga ada anak-anak sungai yang terhubung ke embung. Kondisi itu berbeda dengan embung – embung lainnya di Nunukan.

“Kadang air embung meluap karena kapasitas tampung tidak terlalu besar. Buangan air ini terdampak ke kebun-kebun masyarakat sekitarnya,” terangnya.

Sulianto juga menerangkan, upaya perluasan embung Lapri masih terkendala pembebasan lahan karena warga sekitar lokasi belum bersedia melepaskan tanah seluas 30 hektare untuk digantirugi oleh pemerintah.

Meski daya tampung belum maksimal, PDAM optimis mampu melayani dua Kecamatan Sebatik. Begitu pula dengan rencana perluasan pemasangan jaringan pelanggan air bersih di Kecamatan Sebatik Tengah.

“Kita sudah sampaikan ke pemerintah daerah, minta pemasangan pipa jaringan distribusi utama di Sebatik Tengah untuk melayani pelanggan di sana,” bebernya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

 

Tag: