Menteri ESDM: Jangan Bandingkan Harga BBM dengan Malaysia

Menteri ESDM Arifin Tasrif saat berada di SPBU 64.751.05 Tanah Merah di Samarinda, Kamis 7 April 2022 (Foto : niaga.asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Krisis Rusia-Ukraina sampai saat ini cukup berimbas terhadap kenaikan minyak mentah. Namun demikian pemerintah mengklaim harga BBM di Indonesia masih termurah di ASEAN.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di sela pengecekan stok BBM di SPBU Samarinda pada hari Kamis (7/4) mengatakan harga minyak mentah dunia naik cukup tinggi.

“Sekarang ini USD 110 sampai 120 per barel,” kata Tasrif saat memberikan penjelasan kepada wartawan di Samarinda, Kamis (7/4).

Menurut Tasrif tingginya harga minyak mentah itu dipicu tidak adanya recovery pertumbuhan ekonomi global. Selain itu juga berkaitan konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang berdampak pada embargo minyak dan gas Rusia.

“Nah ini mengakibatkan ketidakseimbangan suplai. Akibat suplai berkurang harga melambung. Bukan melambung saja barang juga susah. Itu yang sebabkan biaya produksi BBM di kilang-kilang untuk memproduksi BBM itu meningkat,” terang Tasrif.

Diterangkan Tasrif, meski harga BBM di tanah air mengalami kenaikan, namun harganya masih yang termurah di ASEAN. Apalagi di Eropa, BBM sejenis Pertamax Rp 44 ribu di Inggris dan Berlin di Jerman Rp 60 ribu per liter.

“Indonesia ini paling murah di ASEAN, makanya juga rawan bocor,” sebut Tasrif.

Meski negara tetangga Malaysia disebut-sebut harga BBM Research Octane Number (RON) 92 setara Pertamax masih lebih murah dibanding Indonesia, Tasrif meminta agar tidak membandingkan harga dengan Malaysia.

“Jangan dibandingkan dengan Malaysia, tapi bandingkan dengan Thailand dan Singapura dia sudah Rp30 ribuan,” tutup Tasrif.

Penulis/Editor : Saud Rosadi

Tag: