Desa Binalawan Sebatik Alokasikan 20 % DD untuk Usaha Rumput Laut dan Padi

Rumput laut hasil budidaya petani Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sebesar 20 persen atau sekitar Rp 200 juta Dana Desa (DD) Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, dialokasikan untuk meningkatan ketahanan pangan di sektor budidaya rumput laut dan padi sawah.

Kepala Desa (Kades) Binalawan, Darwis mengatakan, program ketahanan pangan masyarakat tahun 2021 disalurkan kepada 124 Kepala Keluarga (KK) yang berprofesi sebagai pembudidaya rumput laut.

“Penerimaan DD Desa Binalawan mencapai Rp 1 miliar, 40 persen disalurkan untuk BLT, 20 persen ketahanan pangan dan 8 persen penanganan Covid-19,” kata Darwis pada Niaga.Asia, Selasa (24/05/2022).

Bantuan pemberdayaan masyarakat di sektor budidaya rumput laut diwujudkan dalam bentuk pemberian tali bentangan sebanyak 3 gulung nomor 7 dan tali cincin yang nilainya sebesar Rp 1 juta per KK.

Dukungan modal usaha yang sudah berjalan berapa tahun ini mampu meningkatkan penghasilan ekonomi petani, hal ini terlihat dari semakin banyaknya bentangan – bentangan tali yang terpasang di perairan Sebatik.

“Bantuan ini bergilir dan setiap tahun jumlah penerimanya berbeda-beda, tahun 2022 sekitar 50 KK,” sebutnya

Menurut Darwis, dari bantuan tali yang nilainya Rp 1 juta tersebut, petani rumput laut bisa menanam bibit sampai 25 bentangan yang nilai hasil panennya sekitar 100 kilogram rumput laut kering dengan nilai jual mencapai Rp 2,5 juta.

Jika dalam satu tahun tali bentangan tetap utuh tidak ada kerusakan, maka petani bisa melaksanakan 10 kali panen yang apabila dihitung total penghasilan per tahunnya mencapai Rp 25 juta.

“Dengan hanya modal Rp juta, petani bisa menghasilkan 25 juta per tahun. Program pemberdayaan ini sangat bagus dan harus terus dilanjutkan,” ucapnya.

Darwis menerangkan, syarat penerima bantuan program pemberdayaan modal adalah memiliki KK dan telah menjalankan usaha budidaya rumput laut. Sebab, sifat bantuan bertujuan meningkatkan usaha bukan memulai usaha.

Meningkatnya budidaya rumput laut Desa Binalawan secara tidak langsung menciptakan lapangan kerja baru sebab, tiap satu pelaku usaha bisa mempekerjakan 3 orang buruh ikat dan 1 orang buruh di penjemuran.

“100 pelaku usaha bisa mempekerjakan sedikitnya 400 orang. Inilah yang namanya masyarakat menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat lainnya,” tuturnya

Pemberdayaan modal terhadap petani berdampak pula terhadap nelayan jala pukat yang mengambil keuntungan dari rumput – rumput laut yang lepas atau rontok terkena ombak besar dan hanyut di laut.

Pertanian Padi

Meski penghasilan rumput laut cukup menjanjikan, Darwis berupaya sektor pertanian sawah tetap dipertahankan. Pasalnya, keberadaan sawah-sawah sangat dibutuhkan sebagai penopang kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Itu yang saya pikirkan, jangan sampai petani lari ke laut, apalagi hasil usaha rumput laut lebih besar dan cepat dari penanam padi,” tuturnya.

Salah satu terobosan Desa Binalawan dalam mempertahankan sektor ketahanan pangan adalah memberikan bantuan peralatan traktor, insektisida (racun rumput) dan herbisida yang gunanya untuk mengendalikan tumbuhan pengganggu (gulma).

Desa Binalawan memiliki lahan persawahan sekitar 132 hektar dengan hasil panen tiap hektarnya mencapai 3 ton gabah kering. Hasil persawahan ini mampu menjadi penopang bagi kebutuhan pangan masyarakat.

“Dulu petani rumput laut beli motor, sekarang saya lihat mereka mulai beli mobil, nah ini yang kita kuatirkan jangan sampai sektor pertanian sawah ditinggalkan,” ujar Darwis.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: