SAMARINDA.NIAGA.ASIA- Penyandang disabilitas merupakan sumber daya manusia (SDM) yang potensial dan perlu diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berkembang dan mengaktulisasikan diri dalam berbagai aspek kehidupan.
Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi mengatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2018-2023, yaitu Kalimantan Timur yang berdaulat, dimana untuk penjabaran visi tersebut Pemprov Kaltim telah bertekad dan berkomitmen dalam pengelolaan SDM untuk mewujudkan masyarakat Kaltim yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
“Dari lima misi berani Kaltim berdaulat tersebut, peningkatan SDM penyandang disabilitas merupakan misi yang pertama, yaitu berdaulat dalam pembangunan SDM yang berakhlak mulia dan berdaya saing terutama perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas. Ini merupakan tekad dan komitmen kami untuk tidak membeda-bedakan, tetapi semuanya sama,” papar Hadi Mulyadi saat membuka Lokakarya tentang hasil survei sekolah inklusi yang dilaksanakan oleh Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kaltim yang digelar di Ruang Tepian 1 Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (23/2/2019).
Hadi Mulyadi mengatakan untuk fasilitas khususnya aspek kebutuhan para penyandang disabilitas di Kaltim sebagian sudah terpenuhi, dan secara bertahap bisa dipenuhi. “Oleh karena itu, perlu adanya imbauan maupun sosialisasi kepada pengembang properti, arsitek untuk dapat memperhatikan fasilitas aspek kebutuah para penyandang disabilitas, baik di gedung pemerintahan maupun pada tempat umum, pusat perbelanjaan dan sebagainya,” kata Hadi Mulyadi.
Yang terpenting, kata Hadi Mulyadi seluruh anak bangsa di negeri mempunyai hak yang sama termasuk para penyandang disabiltas untuk mendapatkan fasilitas baik untuk meningkatkan SDM maupun dalam kesempatan mendapatkan pekerjaan. “Semuanya memiki hak yang sama untuk mendapatkan akses dalam hal apapun, termasuk para penyandang disablitas, makanya kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkannya,” ucap Hadi Mulyadi. (humasporov kaltim)