Bupati Nunukan Ajak Pedagang Tidak Naikkan Harga Barang Sesukanya

Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura dalam acara dialog bersama pedagang membahas kenaikan harga barang-barang termasuk sembako.  (Foto istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura mengajak pedagang bekerjasama dengan pemerintah mengatasi dampak naiknya harga-harga barang dan jasa paska kenaikan harga BBM Subsidi dengan cara tidak menaikkan harga barang sesuka-sukanya.

“Kita harus mampu mengendalikan inflasi akibat naikknya harga BBM, Kalau harga harus naik, naikkan sewajarnya  saja,” kata Laura  saat berdialog dengan pedagang, dihadiri Ketua DPRD Nunukan Hj. Rahma Leppa, unsur Forkopimda, dan Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Nunukan, Sabri  di lantai IV kantor Bupati Nunukan, Jumat (09/09/2022).

“Kenaikan harga BBM cukup meresahkan masyarakat karena karena diikuti kenaikan harga barang dan jasa,” kata Laura pada Niaga.Asia.

Untuk mengatasi persoalan ini, kata bupati,  Pemerintah Nunukan berinisiatif mengundang Forkopimda dan pelaku usaha termasuk pada agen bahan pokok duduk bersama mencari solusi dan mengatasi isu – isu yang saat ini sedang berkembang.

Tidak bisa dipungkiri, harga sembilan bahan pokok (Sembako) dan lainya mulai merangkak naik. Padahal, kenaikan harga barang belum dilakukan pembahasan oleh pemerintah

“Melalui kesempatan ini saya mengajak pelaku usaha bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi paska naiknya harga BBM,” tuturnya.

Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura.

Sesuai tugas dan fungsinya, pemerintah daerah bersama unsur forkopimda dapat mengendalikan harga barang dan menekan pelaku usaha agar menjual barang-barang dalam hitungan harga normal.

“Pelaku usaha selaku eksekutor perdagangan diminta jangan memanfaatkan keadaan dengan menaikkan harga barang sesukanya,” sebutnya.

Kenaikan harga barang bukanlah hal baru, faktor-faktor penyebab kenaikan beragam mulai dari penyesuain harga BBM, kelangkaan stok barang hingga tingginya harga beli barang yang bersumber dari impor.

“Kita sering sekali merasakan kenaikan harga bahan pokok yang datang tiba-tiba dikarenakan stok di pasaran kosong akibat kapal pengakut dari Sulawesi tidak masuk Nunukan,” tutur bupati.

Keterlambatan kapal pengangkut sembako dan sayuran masuk Nunukan selalu diikuti kenaikan harga sejumlah bahan pokok. Inflasi sementara ini tidak lepas dari peran agen-agen yang sengaja memanfaatkan keadaan dengan menaikkan harga-harga barang.

Hal-hal seperti ini, lanjut bupati, harusnya dapat dikendalikan bersama dengan saling berkoordinasi. Menaikkan harga barang diperbolehkan dalam keadaan tertentu dengan catatan naik sewajarnya.

Sumber : Humas Pemkab Nunukan | Editor :  Budi Anshori

Tag: