ASEAN-Indo-Pacific Forum, Jokowi Umumkan Daftar Proyek Konkret Senilai US$56 Miliar  

Presiden RI Joko Widodo. (Foto Istimewa)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Presiden RI Joko Widodo mengumumkan daftar proyek konkret senilai US$ 56 miliar dari 166 proyek di ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta. Acara unggulan ini diselenggarakan oleh Indonesia sebagai bagian dari Keketuaan ASEAN pada 2023.

AIPF bertujuan untuk membangun konektivitas, membuka peluang, dan mendorong kolaborasi yang saling menguntungkan antara negara-negara ASEAN dan Indo-Pasifik.

“AIPF dilandasi semangat kerja sama yang forward looking, untuk meletakkan fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan. Di tengah pelemahan perekonomian global, perekonomian ASEAN tetap tangguh, bahkan melampaui rata-rata pertumbuhan global,” ujar Presiden Jokowi, Rabu (6/9/23), dikutip Tribratanews.Polri.

AIPF mendorong terwujudnya ASEAN sebagai ‘Epicentrum of Growth’. Sebagai rumah bagi beberapa negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, lokasi strategis ASEAN yang terletak di jantung Indo-Pasifik menempatkan ASEAN sebagai pemain utama dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di kawasan.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan panel yang dihadiri oleh Presiden World Bank, Direktur Pelaksana IMF, Chairman World Economic Forum, dan Presiden ERIA.

Panel ini dimoderatori oleh Chatib Basri, Menteri Keuangan Indonesia 2013-2014. Panelis membahas bagaimana ASEAN berhasil mengungguli kawasan lain dalam beberapa tahun terakhir, cara mempertahankan pertumbuhan ekonominya, dan bagaimana ASEAN harus mengantisipasi tantangan di masa depan.

“ASEAN menyumbang 10% pertumbuhan global, yang berarti dua kali lipat porsi ASEAN dalam perekonomian global – untuk mempertahankan pertumbuhan tersebut, ASEAN memerlukan stabilitas makroekonomi dan keuangan. Kita juga harus bersama-sama mencari cara bagaimana ASEAN dapat menjadi tangguh di dunia yang rentan terhadap guncangan, dengan memikirkan hal-hal yang tidak terpikirkan.” jelas Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana IMF.

Panel kedua terdiri dari CSO Standard Chartered, CEO Thales Group, President Microsoft Asia, COO Masdar, CEO Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan dimoderatori oleh Ketua UK-ASEAN Business Council.

Panelis membahas tiga subtema AIPF dan proyek konkret yang sedang mereka kerjakan di negara-negara ASEAN. BRI membahas pembiayaan berkelanjutan untuk UMKM, sementara Standard Chartered membahas struktur proyek inovatif dalam menjajaki industri baru.

Thales dan Microsoft menyampaikan proyek mereka yang berkaitan dengan teknologi mutakhir yang berkelanjutan, dan Masdar membahas proyek EBT, yang mencakup panel surya terapung di Cirata, Cianjur, yang merupakan panel surya terapung terbesar di kawasan.@

Tag: