Balita 1 Tahun 8 Bulan di Balikpapan Meninggal Akibat Covid-19

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Timur Andi M Ishak (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Paparan Covid-19, tidak hanya mengakibatkan 2 dokter di Balikpapan dan Samarinda meninggal dunia. Di Balikpapan, bayi 1 tahun 8 bulan, meregang nyawa juga akibat menderita Covid-19.

Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur melansir, hari ini ada 333 kasus suspek Covid-19 yang berasal dari Balikpapan, Kutai Kartanegara, Samarinda, Bontang, Paser, hasil dari tracing tim Dinkes kabupaten dan kota. Sehingga, total suspek menjadi 17.953 kasus.

“Kasus positif bertambah 206 kasus. Total terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 3.626 kasus. Sedangkan yang masih menunggu hasil swab 1.140 kasus,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Timur Andi M Ishak, saat telekonferensi, Kamis (27/8).

Andi merinci, rincian 206 kasus baru itu adalah di Balikpapan 102 kasus, Kutai Kartanegara 91 kasus, Kutai Timur 6 kasus, Paser 4 kasus dan Bontang 3 kasus.

“Daerah lain yang belum masuk, karena keterlambatan pelaporan, dan memang ada yang tidak mencatatkan penambahan kasus terkonfirmasi positif,” ujar Andi.

Info grafis kasus Covid-19 Kalimantan Timur per hari Kamis (27/8). (Sumber : Dinkes Kaltim)

Kasus positif Covid-19 yang meninggal, lanjut Andi, hari ini dilaporkan bertambah 9 kasus. Delapan kasus di Balikpapan adalah pasien berkode BPN1.027, BPN1.517, BPN1.470, BPN1.478, BPN907, BPN1.440, BPN1.563, dan BPN1.545. Sedangkan 1 kasus di Bontang adalah BTG234.

“BPN1.517 adalah balita 1,8 tahun warga Balikpapan dengan gejala ISPA. Meninggal dunia 25 Agustus di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo, dan terkonfirmasi positif 27 Agustus hari ini. Pemakaman dilakukan sesuai protokol Covid-19,” terang Andi.

Di sisi lain, Kalimantan Timur juga mencatatkan penambahan 50 kasus sembuh, yang berasal dari Balikpapan 34 kasus, Paser 7 kasus, Bontang 5 kasus, Kutai Timur 3 kasus, serta Samarinda 1 kasus.

“Sehingga total kasus sembuh 2.214 kasus. Sedangkan kasus meninggal bertambah 9 menjadi 144 kasus. Dan, yang masih dalam perawatan 1.268 kasus,” ungkap Andi.

“Pekan depan, rencananya semua peralatan PCR akan terinstalasi, untuk menambah kapasitas pengujian di Kalimantan Timur. Tujuannya tentu, untuk mempercepat proses, memastikan diagnosa dari hasil tracing. Ini kemungkinan akan menambah kasus, karena seiring dengan semakin besarnya kapasitas pemeriksaan,”demikian Andi. (006)

Tag: