Belum Ada Kasus Monkeypox, Warga Samarinda Mesti Tetap Waspada

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Osa Rafshodia (istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Warga Samarinda diharapkan bisa mengenali gejala cacar monyet (Monkeypox) dan pola sebarannya, meski belum ditemukan kasus Monkeypox di Samarinda.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Samarinda, dr Osa Rafshodia. Ia menekankan penyakit itu mesti terus diwaspadai.

Berdasarkan informasi, cacar monyet sendiri merupakan virus zoonosis yang berasal dari virus Monkeyfox dan pertama kali ditemukan di tubuh manusia pada 1970 di Kongo.

“Kehadiran gejala ini menandakan adanya potensi infeksi dan harus diwaspadai dengan serius,” kata Osa dalam pernyataannya Senin 13 November 2023.

Osa menjelaskan, umumnya gejala awal dari Monkeypox adalah munculnya ruam disertai lepuhan yang muncul di wajah, tangan, kaki, mata, mulut dan alat kelamin.

Bahkan gejalanya juga disertai demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, hingga tubuh yang dirasa melemah.

Sehingga, untuk menghindari terjadinya penyebaran Monkeypox, Dinas Kesehatan Samarinda mengeluarkan imbauan bagi masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan serta kepekaan terhadap gejala awal Monkeypox.

Selain itu juga, apabila dirasa ciri-ciri tersebut terjadi di tubuh, maka Dinkes Samarinsa mengimbau masyarakat untuk segera mengobatinya, dan diberikan vaksin di fasilitas kesehatan terdekat. Seperti Puskesmas, klinik, atau rumah sakit, atau segera menghubungi layanan resmi Doctor On Call melalui nomor darurat 119.

“Kemungkinan penularan penyakit ini karena virus MPox yang ditularkan dari hewan reptil dan hewan melata,” demikian Osa.

Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Samarinda

Tag: