Berbelanjalah!

Cerpen Karya: Efrinaldi

Ilustrasi

Ketika banyak perusahaan bangkrut karena penjualan seret, ada eloknya disimak paculah tingkat konsumsi, maka ekonomi berjalan lebih kencang!

Dunia ini berputar karena minat orang berbelanja. Ada ahli ekonomi berpendapat bahwa ekonomi akan bergulir lebih cepat kalau tingkat konsumsi meningkat. Paculah tingkat konsumsi tinggi, maka ekonomi bergulir cepat!  Ini berlawanan dengan pendapat sebagian orang yang mendorong orang untuk berhemat agar bisa membangun bisnis pada suatu saat dengan  mengumpulkan modal untuk berbisnis sendiri.

“Berbelanjalah!” kata seorang seniorku.

Ketika itu aku mengalami kebosanan setelah bekerja dua tahun di awal karirku. Aku memang terpaku menyiapkan uang muka untuk membeli rumah dan biaya pernikahanku dalam waktu tiga tahun.

Saran seniorku tidak kugubris, akibatnya aku memang menjadi semakin bosan dan akhirnya menyepi beberapa bulan. Setelah melakukan perenungan aku teringat bahwa aku memang harus punya uang untuk bisa menjalani kehidupan penuh dinamika dan gairah. Aku bekerja lagi dan beberapa bulan kemudian aku menikah dengan menyederhanakan prasyarat kekayaan yang harus kumiliki untuk melangkah menuju jenjang perkawinan.

Di pertengahan karirku, aku kembali lelah dengan keharusan ketat dalam pengeluaran. Aku teringat pesan seniorku, “Berbelanjalah!”

Maka aku membeli mobil baru dan itu merupakan bahan bakar baru bagiku untuk lebih bersemangat. Lima tahun setelah itu banyak pencapaian aku dapatkan.

Lima tahun sebelum aku pensiun, aku ingat lagi pesan seniorku, “Berbelanjalah!”

Aku mengingat-ingat apa yang baik buatku. Aku memilih melakukan perjalanan spiritual dengan mengunjungi tanah suci Mekah dan Madinah. Semangat itu kembali penuh. Aku menjadi lebih mantap menyelesaikan pengabdianku di tempat kerja dengan menyiapkan yunior penggantiku, menyiapkan rumah masa tua dan mengantarkan anakku ke jenjang perkawinan.

Aku pensiun di usia 56 tahun. Empat tahun berjalan dengan kehati-hatian dalam mengelola uang tabungan untuk membiayai hidup pasca bekerja.

Kemaren istriku berkata padaku, “Masanya kita untuk lebih santai masalah uang.”

“Maksudmu?” tanyaku.

“Cobalah Uda pikirkan apa yang ingin Uda beli atau belanjakan!,” cetus istriku.

Aku terperanjat. Serasa mengalir gairah dalam nadiku kembali. Usia yang telah kepala enam ini kembali bergairah.

Memang betul kata seniorku, “Berbelanjalah!” Ketika kita butuh hidup ini lebih berdenyut!@

Tag: