Bupati Nunukan Launching Penjualan Minyakita

Bupati Nunukan Hj Asmin Laura bersama Kepala Cabang Bulog Tarakan Apriansyah melaunching penjualan minyakita. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura menghadiri launching tahap pertama  penjualan minyak goreng curah dalam kemasan sederhana bermerk minyakita sebanyak 12.000 liter dengan harga jual Rp 14.000 per bungkus/liter.

“Kita sangat bersukur permintaan jatah minyak goreng murah merk minyakita untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di perbatasan Indonesia dikabulkan,” kata Laura pada Niaga.Asia, Senin (27/02/2023).

Minyak goreng merupakan salah satu komoditas bahan pokok yang jika harganya naik akan berdampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat, apalagi di tengah-tengah kondisi inflasi ekonomi saat ini.

Oleh karena itu, Pemerintah Nunukan bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Tarakan, Kalimantan Utara mendatangkan minyakita dengan harapan mampu mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga.

“Harga minyakita sangat terjangkau Rp 14.000 per bungkus, harga ini jauh dibawah rata-rata minyak goreng dipasaran,” sebutnya.

Menurut Laura, ketersediaan minyak goreng di Kabupaten Nunukan sangat langka, hal ini sangat membebani pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang setiap hari membutuhkan minyak goreng sebagai bahan baku memasak.

Kondisi memprihatinkan ini menjadi alasan Pemerintah Nunukan pada Desember 2022 mengajukan permohonan ke Bulog Cabang Tarakan agar dikasih minyakita  guna menstabilkan harga.

“Penjualan minyakita dikendalikan langsung Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKMPP) Nunukan bersama pemerintahan kecamatan,” bebernya.

Laura menyebutkan, kuota 20.000 liter minyakita untuk Kabupaten Nunukan diharapkan mampu mengatasi ketersedian harga minyak goreng jelang bulan puasa dan lebaran Idul Fitri nantinya.

“Minyakita ini merk dagang dari Kementerian Perdagangan, karena itu harganya lebih murah dibanding minyak – minyak lainnya,” tuturnya.

Kepala Perum Bulog Cabang Tarakan, Apriansyah menjelaskan, minyakita adalah produk pemerintah yang harga eceran tertingginya telah ditentukan maksimal Rp 14.000 di seluruh wilayah Indonesia.

“Peran Bulog hanya sebagai pendistribusi bukan memproduksi, makanya kami bekerjasama dengan pemerintah dalam penyaluran barang,” bebernya.

Khusus untuk Kabupaten Nunukan, Bulog Cabang Tarakan menyiapkan jatah 20.000 liter yang distribusinya dibagi dalam 2 tahap yakni, tahap pertama bulan Februari sebanyak 12.000 liter dan tahap dua bulan Maret sekitar 8.000 liter.

Apriansyah meminta Pemerintah Nunukan mengawasi penjualan minyakita agar benar-benar  tepat sasaran dan tiap pembelian dibatasi dan harga jual tidak boleh melebihi harga maksimal yang sudah ditetapkan pemerintah.

“Bulan depan bertepatan bulan puasa kita kirim lagi 8.000 liter minyakita ke Nunukan,” tuturnya.

 Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan

Tag: