Bupati: Tunda Rencana Pulang dan Bepergian Keluar Berau

Salah satu posko di perbatasan Berau-Kutim, yang memfilter aktivitas warga keluar dan masuk Berau. (foto Helda Mildiana/Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA –Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Berau yang sudah berada di angka 19, membuat kewaspadaan  harus semakin ditingkatkan. Untuk itu, Bupati Berau H. Muharram dengan tegas meminta semuanya ikut berperan serta memutus rantai penyebaran, khususnya di Bumi Batiwakkal.

“Saya meminta warga Berau yang masih berada di luar Berau untuk bisa sabar dan tetap bertahan di daerah domisilinya masing-masing sekarang. Jangan dulu pulang ke Berau di situasi yang seperti ini. Apalagi jika kalian sata ini berada di daerah zona merah tentunya akan sangat rentan membawa virus masuk ke Berau. begitu juga sebaliknya, bagi yang berencana bepergian keluar daerah tolong ditunda dulu, karena Berau juga sudah zona merah,” kata bupati, Sabtu (2/5/2020).

Dikatakannya, jika nekat kembali ke Berau, sudah pasti akan masuk sebagai ODP dan menjalani isolasi. Sama juga dengan yang bepergian keluar Berau, mungkin pada saat berangkat dalam kondisi sehat tetapi pas kembali ke Berau bisa jadi membawa virus corona.

“Juga untuk para Camat, Lurah dan aparatur baik Koramil maupun Polsek, saya mohon partisipasi maksimalnya untuk memberikan kepastian agar masing-masing kampung dan kecamatan juga melakukan filter sesuai dengan kondisinya, artinya kalau bisa antar desa jangan ada campur baur sehingga warga jangan dulu keluar dan warga luar juga jangan masuk dulu. Itu cara paling efektif yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyebaran virus ini,” tambahnya.

Karena, menurut Muharram, saat ini daerah yang paling aman dari penyebaran COVID-19 di Berau adalah pedesaan yang jauh dari hiruk pikuk masuknya tamu dari luar atau negara lain. “Kalau seluruh desa bisa melakukan hal yang sama (memfilter warga yang keluar masuk) saya yakin virus ini bisa terputus jalur penularannya,” tutupnya. (mel/adv)

Tag: