Cerita Burhanudin Antre Berjam-jam Dapatkan Pelayanan Kesehatan di RSUD AW Syachranie

Suasana penumpukan pendaftaran pasien di RSUD AW Syachranie, Selasa 16 April 2024. Kondisi ini membuat kecewa Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik (HO-Biro Adpim Setdaprov Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pendaftaran pasien sempat menumpuk di ruang pendaftaran manual di RSUD AW Syachranie Samarinda. Selasa 16 April 2024 lalu. Sebagian besar adalah peserta BPJS Kesehatan. Namun demikian, hingga sepekan ini antrean panjang pasien masih saja terjadi di rumah sakit terbesar di Kalimantan Timur itu.

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik kecewa dengan antrean menumpuk itu. Bahkan dia meminta manajemen rumah sakit meniru sistem pelayanan pendaftaran di rumah sakit di Singapura, untuk meminimalisir antrean.

niaga.asia pagi ini sekitar pukul 08.30 Wita, mencoba menemui sejumlah pasien yang antre mendapatkan layanan kesehatan di RSUD AW Syachranie. Suasananya sama saja, antrean masih menumpuk. Seperti yang tergampar di ruang antre poli.

Di tengah ratusan orang yang antre itu, terlihat seorang pria Lansia di kursi roda, tengah menyusuri lorong rumah sakit menuju ruang antre Poli. Seketika dia hanya bisa termenung melihat antrean panjang saat itu.

Pria berpeci hitam dan bermasker itu mencoba untuk bersabar, meski menanti panggilan giliran sedari pagi. Sesekali, tangannya mengusap keringat di dahinya.

Baca jugaRSUD AW Syachranie Respons Kekecewaan Akmal Malik Soal Antrean Pasien Menumpuk

Pria itu bernama Burhanudin, usianya 62 tahun, yang tinggal di Sungai Dama, Samarinda. Dia merespons ramah saat ditemui niaga.asia.

“Saya datang dari jam 7.30 pagi untuk perawatan rutin,” kata Burhanudin mengawali perbincangan.

Burhanudin bercerita dia menderita sakit pengapuran tulang tiga tahun ini. Sejauh ini dari pengobatan yang dia jalani, dia baru bisa menemui dokter spesialis Ortopedi sekitar pukul 10.00 Wita.

“Biasanya kalau pagi, dokter di lain (ruangan) dulu, di ruangan sakura. Kadang-kadang habis jam 10.00 WITA baru ke sini,” cerita Burhanudin.

Menunggu hingga berjam-jam pun pernah dialami Burhanudin. Seperti datang pagi, baru mendapatkan pelayanan dokter di siang hari

Pj Gubernur Kalim Akmal Malik saat berbincang bersama salah satu pasien, Selasa 16 April 2024 (HO-Biro Adpim Setdaprov Kaltim)

“Pernah juga waktu itu datang jam 9 pagi baru dilayani jam 1 siang,” ujar Burhanudin.

Anwar, pasien lainnya yang tinggal di Jalan Letjend S Parman juga bercerita pengalaman dia saat berobat di RSUD AW Syachranie.

“Kalau dapat nomor antrean di bawah 100, saya harus datang ke rumah sakit dari pagi. Harus datang cepat, jangan sampai lewat nomornya, nanti ambil nomor manual lagi,” ungkap Anwar.

Anwar tidak mengungkap sakit yang dia derita. Namun setiap pekannya, di hari Selasa, dia harus melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

“Sehari sebelum berkunjung. Misalnya jadwal kunjungannya Selasa, nah masuk Senin, sudah daftar buat dapat nomor (antrean),” ujar Anwar.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: