Cerita Sukses Faisah, Berawal dari Rp 4 Juta Buat Usaha Jajanan Sosis di Samarinda

Siti Faisah (dua dari kiri) bersama suami saat bertemu Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Area Kalimantan Timur Andi Agustiawan, Kamis 15 Juni 2023 (niaga.asia/Saud Rosadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Banyak jalan menuju sukses selagi terus berdoa dan berusaha. Itu yang tergambar dari pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Siti Faisah, 38 tahun di Samarinda. Berawal dari modal Rp 4 juta untuk jualan jajanan sosis, UMKM yang dia jalankan kini berkembang ke usaha jajanan pentol hingga toko sembako.

Faisah adalah warga Perum Borneo Sungai Karang Mumus (SKM) Jalan Damanhuri II Blok F RT 42 No 127 Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang.

“Sebelumnya saya tinggal di bantaran SKM Jalan Kehewanan. Saya direlokasi ke sini tahun 2008,” kata Faisah, dalam perbincangan di kediamannya, Kamis 15 Juni 2023.

Situasi cukup sulit saat dia awal-awal tinggal di perumahan itu. Fasilitas dasar listrik dan air belum tersedia. Tujuh tahun berlalu, Faisah bersama suami dan ketiga anaknya, tidak patah arang hingga muncul idenya untuk membuka usaha, menjadi pelaku UMKM.

“Didatangi CO (Community Officer) BTPN Syariah akhir 2015, menawarkan pinjaman pembiayaan untuk modal usaha. Mungkin waktu itu sudah jalannya bertemu BTPN,” ujar Faisah mengingat waktu itu.

Faisah bercerita, dia mendapatkan tawaran pinjaman modal usaha tanpa jaminan, dengan mendaparkan 9 orang lainnya yang ingin menjadi pelaku UMKM.

“Dulu ada 10 orang. Kan kalau mau ajak orang buka usaha lihat-lihat juga ya. Jadi akhir 2015 saya dapat pinjaman modal usaha, saya dapat Rp 4 juta buat usaha sosis,” terang Faisah.

Siti Faisah (tengah) bercerita tentang UMKM yang dia jalankan sejak akhir 2015 berawal dari pinjaman Rp 4 juta (niaga.asia/Saud Rosadi)

Sebelum mendapatkan pembiayaan BTPN Syariah, Faisah bersama warga lainnya saat itu mendapatkan pelatihan tata kelola keuangan yang baik, misal cara menabung, kelola keuangan dan disiplin membayar angsuran pinjaman pembiayaan.

“Yang penting orang-orang mau buka usaha itu komitmen dan disiplin dalam satu kelompok, namanya Sentra,” sebut Faisah yang juga sebagai ketua Sentra SKM 01.

UMKM yang dijalankan Faisah terus berkembang. Di rumahnya, dia juga berjualan pentol, es doger/es tape, dan usaha air galon. Bahkan per hari Faisah mendapatkan Rp 500 ribu-Rp 600 ribu per hari usaha es dogernya. Selain itu dari usaha itu juga, dia sudah tiga kali merenovasi rumahnya.

Pun demikian pelaku UMKM lainnya dalam sentra yang dipimpin Faisah juga di antaranya berdagang barang hingga menjadi pengusaha jual beli besi tua.

“Waktu pandemi COVID kemarin, usaha tetap jalan, tidak menunggak. Karena disepakati dengan anggota sentra, dua minggu sekali sudah ada angsuran dan menabung. Kalau menunggak terlambat bayar, mau pinjam modal usaha lagi kan jadi susah,” terang Faisah.

Keberhasilan Faisah menjalankan UMKM, membuat BTPN Syariah menaikkan plafon pembiayaan.

“Mulai awal Rp 4 juta, jadi Rp 8 juta, Rp 16 juta, Rp 25 juta, Rp 35 juta dan sekarang Rp 50 juta.

Pertemuan BTPN Syariah di kediaman Siti Faisah, Kamis 15 Juni 2023 (niaga.asia/Saud Rosadi)

Dalam kesempatan itu, Ainul Yaqin, Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah mengatakan, pihaknya tentu tidak langsung memberikan bantuan pembiayaan Rp 50 juta.

“Tidak langsung. Kita profil lagi, kita lihat usaha yang dijalankan dan kedisiplinan membayar angsuran. Maka dari itu kita bantu Rp 50 juta tanpa jaminan,” kata Ainul Yaqin.

Dalam pembiayaan ultra mikro BTPN Syariah, lanjut Ainul, ada 4 kategori nasabah yakni Reguler, Setia, Sukses dan Inspiratif. Di mana Faisah adalah nasabah inspiratif.

“Kami nilai bahwa nasabah ini berusaha dari bawah, dan usahanya tidak besar dari awal. Karena menggunakan sistem bisnis BTPN Syariah tepat, nasabah tidak hanya mampu kembangkan usaha, tapi juga menggerakkan lingkungan sekitar untuk turut serta tumbuh dan berkembang bersama BTPN Syariah,” terang Ainul.

“Dari 10 orang di awal, sekarang di sentra saya tinggal 8 orang. Kalau tidak disiplin kelola keuangan (menabung dan bayar angsuran), tidak lanjut. Ketimbang nanti ada apa-apa (masalah),” kata Faisah menambahkan.

Kisah Faisah membawa dia menjadi salah satu nasabah yang diberangkatkan ibadah umrah BTPN Syariah bulan Februari 2023 lalu.

“Saya tidak pernah menyangka bisa umrah. Intinya sekali lagi yang butuh modal usaha, mau komitmen dan disiplin, untuk dibantu pembiayaan BTPN Syariah,” sebut Faisah berbagi tips.

Penulis: Saud Rosadi | Editor: Saud Rosadi | ADV Diskominfo Samarinda

Tag: