Danguspurla Koarmada II Pantau Keamanan Perairan Ambalat

Danguspurla Koarmada II Laksamana Pertama TNI Rahmat Eko Rahardjo saat berkunjung ke Lanal Nunukan. (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA– Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Rahmat Eko Rahardjo, memimpin pelaksanaan operasi pengamanan perairan perbatasan Ambalat di Kabupaten Nunukan, dengan Malaysia.

“Untuk memperkuat pengamanan perairan Ambakat, TNI AL mengerahkan 5 armada Kapal Perang Indonesia (KRI),” katanya, Senin (22/02).

Satu dari lima kapal perang mengamankan perairan Ambalat adalah KRI I Gusti Ngurah Rai- 332, kapal yang diproduksi oleh PT PAL Indonesia (Persero) merupakan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) terbaru dimiliki TNI AL.

Tidak hanya mengerahkan kapal perang, operasi pengamanan perbatasan Ambalat didukung oleh Helikopter AS 565 MBe Panther HS-4211, Alutsista udara milik TNI AL ini memiliki  spesifikasi anti kapal selam.

“Heli AS Panther HS-4211 berfungsi sebagai kepanjangan mata, telinga dan kesenjataan KRI dalam menjalankan tugas,” terang Rahmat Eko Rahardjo.

Pengamanan wilayah perbatasan diperkuat pula oleh Satgas Mar dari Satuan Marinir yang berjaga disepanjang selat pulau Sebatik, dan ditambah pangkalan TNI AL sebagai pendukung logistik terhadap satuan-satuan yang menjalankan gelar operasi.

“Keberadaan pangkalan pangkalan sangat penting untuk pendukung kebutuhan logistik selama operasi,” ucapnya.

Dalam operasi pengamanan perbatasan Ambalat, Danguspurla Koarmada II menyempatkan diri berkunjung ke Pangkalan TNI AL (Lanal) Nunukan. Kedatangan jenderal bintang satu ini disambut Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Nonot Eko Febrianto.

Dikenal sebagai jenderal ramah dan sopan, Danguspurla Koarmada II berkeliling melihat-lihat fasilitas dan sarana milik Lanal Nunukan, serta melakukan latihan tembak bersama sejumlah perwira lainnya.

“Ada beberapa kapal pengamanan diberikan ke Lanal Nunukan, salah satunya kapal berkecepatan tinggi 50 knot,” tuturnya.

Sebagai mantan Danlanal Nunukan tahun 2007,  Rahmat Eko Rahardjo tidak asing lagi dengan wilayah Kabupaten Nunukan, maupun laut perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di perairan Ambalat.

Dikatakanya, situasi perairan Ambalat dalam keadaan aman dan kondusif, hal ini terlihat dari hasil pengawasan patroli menggunakan KRI I Gusti Ngurah Rai – 332 ataupun patroli udara.

“Saya lihat sepanjang perbatasan tidak ada hal menonjol, situasi perairan aman terkendali,” sebut dia.

Pemerintah Indonesia terus meningkatkan sarana dan prasarana alutsista TNI AL, peningkatan dapat dilihat dari sistem penggunaan bahan bakar B30 untuk kapal perang dan secara bertahap, semua KRI akan dilengkapi dengan sistem ini.

“Masih ada sebagian KRI menggunakan bahan bakar B0. Untuk KRI bertugas diperbatasan Ambalat, bisa refill bahan bakar di Lantamal XIII Tarakan,” ungkapnya. (002)

Tag: