Dekat dengan Samarinda, Muara Badak jadi Transmisi Lokal Penularan Covid-19

Bupati Edi Damansyah saat konferensi pers melalui video conference. (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kabupaten Kutai Kartanegara, hari ini mencatat penambahan 10 kasus pasien terkonfirmasi positif Corona. Sementara Muara Badak yang berada dekat Samarinda, disebut transmisi lokal penularan Covid-19.

“Penambahan kasus positif tersebut sebanyak 10 orang, yang sebagian besar merupakan pelaku perjalanan baik dari Gowa maupun Magetan, yang sebelumnya telah dilakukan rapid test reaktif,” kata Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, dalam pers rilis di Tenggarong, Sabtu (2/5).

Edi menerangkan, saat ini seluruh pasien tersebut sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet Tenggarong Seberang, dengan kondisi tidak memiliki gejala demam, batuk dan sesak dari awal.

“Dengan terkonfirmasinya kasus-kasus yang saya umumkan hari ini, maka dapat dipastikan bahwa Orang Tanpa Gejala (OTG) yang memiliki riwayat perjalanan dapat menularkan virus kepada orang lain,” ujar Edi.

“Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa ternyata hasil test laboratorium virus SARS-Cov2 ini masih bisa terkonfirmasi positif, meskipun melebihi masa inkubasi virus selama 14 hari,” tambah Edi.

Dijelaskan Edi, dengan adanya pasien yang tertular COVID-19 karena ada riwayat kontak dengan salah satu klaster Gowa, maka dapat dikatakan, bahwa di Kutai Kartanegara telah terjadi transmisi lokal khususnya di Kecamatan Muara Badak.

“Terkait kasus kematian karena COVID-19 di Kutai Kartanegara, pada hari ini juga akan saya update bahwa berdasarkan pengembangan definisi kematian COVID-19 terbaru dari WHO yang dirilis per tanggal 11 April 2020, disebutkan bahwa kasus PDP yang probable didefinisikan sebagai kematian karena COVID-19,” terang Edi.

Dengan demikian, berarti saat ini terdapat satu kasus kematian PDP di Kutai Kartanegara dengan hasil pemeriksaan laboratorium probable yang disebabkan oleh COVID-19. Kasus tersebut terjadi pada pasien PDP pada tanggal 7 April 2020.

“Saya mengingatkan untuk selalu jujur dengan riwayat perjalanan yang dilakukan sehingga dapat diantisipasi kemungkinan terpapar COVID-19 baik bagi petugas kesehatan, keluarga maupun masyarakat,” tegas Edi.

Masih dijelaskan Edi, mulai hari ini Pemerintah Kutai Kartanegara melakukan skrining terhadap petugas kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan. Baik rumah sakit maupun Puskesmas, yang diketahui sangat memiliki risiko tertular dan juga menularkan.

“Skrining ini akan dilanjutkan pada populasi beresiko yang lain untuk melihat seberapa besar penyebaran kasus COVID 19 di Kutai Kartanegara. Upaya proaktif ini dilakukan untuk mengoptimalkan pencegahan dan penanganan COVID-19 di Kutai Kartanegara. Saya terus menghimbau kepada seluruh masyarakat agar dengan sungguh –sungguh dan penuh kesadaran melakukan upaya pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan COVID-19,” demikian Edi. (006)

Tag: