Demonstrasi Ini Minta Pemkot Segera Bereskan Revitalisasi Pasar Pagi

Aksi demonstrasi GMP-KS menuntut Pemkot Samarinda segera tuntaskan polemik Pasar Pagi di kawasan Simpang Empat Mal Lembuswana, Samarinda, Jumat 9 Februari 2024 (foto: istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Proyek pembangunan ulang atau revitalisasi Pasar Pagi sedikit terganjal dengan keberadaan Ruko pemegang Surat Hak Milik (SHM) di Jalan Mas Tumenggung, yang menolak tawaran tukar guling Pemkot.

Polemik itu membuat khawatir ribuan pedagang yang sebelumnya menempati petak, kios dan lapak Pasar Pagi dan kini direlokasi ke tempat lain menjadi was-was Pasar Pagi urung direvitalisasi.

Persoalan itu membuat Gerakan Mahasiswa Peduli Kota Samarinda (GMP-KS) berdemonstrasi, Jumat 9 Februari 2024, mendesak Pemkot Samarinda untuk segera menyelesaikan masalah itu dan memulai pembangunan.

Koordinator Lapangan GMP-KS, Nazar bilang, dia bersama puluhan mahasiswa lainnya menduga adanya politisasi dibalik tersendatnya proses revitalisasi. Nazar dan kawan-kawan kecewa, dan menuding ada oknum yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi, sementara ribuan pedagang menjadi korban.

“Kami mendapatkan oknum yang mencoba mempolitisasi revitalisasi tersebut. Kami kecewa dengan oknum yang mencoba memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan politik pribadi,” kata Nazar saat melakukan aksi demonstrasi di Simpang Empat Mal Lembuswana.

Dalam orasinya GMP-KS menyampaikan beberapa tuntutan utama yaitu percepatan revitalisasi Pasar Pagi, dialog terbuka antara Pemkot Samarinda dan pemilik SHM, penolakan terhadap politisasi isu Pasar Pagi, dan mendorong percepatan pembangunan kepada Wali Kota Samarinda Andi Harun.

“Jangan sampai alotnya negosiasi ini, Pemkot kepada pemilik Ruko dipolitisasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sebab yang akan jadi korban ribuan pedagang ini. Biarkanlah itu menjadi urusan pemerintah,” ujar Nazar.

Meskipun target penyelesaiannya satu tahun, namun saat ini proyek Pasar Pagi Samarinda masih terganjal oleh negosiasi yang belum menemui titik temu, dengan para pemilik ruko SHM.

Sehingga, GMP-KS berharap Pemkot Samarinda dapat segera menyelesaikan permasalahan pedagang, dan mengembalikan fungsi pasar sebagai pusat ekonomi masyarakat.

Namun demikian hal itu membutuhkan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan revitalisasi Pasar Pagi.

“Kalau tidak dimulai sekarang kapan selesainya, kalau tahun ini tidak selesai, maka bagaimana nasib pedagang,?” demikian Nazar.

Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi

Tag: