Desa Suka Maju Jadi Contoh Pengelolaan PADes Sukses

AA

aa

JADI CONTOH: Kepala Desa Suka Maju Muhammad Rosidi, didampingi Sekretaris Desa Nur Huda saat ditemui awak media, di Kantor Bupati. (Foto: Wak Hedir Humas)

SANGATTA .NIAGA.ASIA-Desa Suka Maju, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) patut diacungi jempol. Sebab, ditengah kondisi keuangan yang masih belum stabil, tak menghentikan desa Suka Maju untuk tetap berinovasi. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan pengelolaan lahan kas desa dengan bermitra dengan perusahaan sawit disekitar.

“Sumber PADes (Desa Suka Maju) dengan mengelola lahan kas desa seluas 112 hektare kebun plasma. Yakni, bermitra dengan perusahaan kelapa sawit Sinar Mas. Dari 112 Hektare itulah, kita kelola dengan sebaik mungkin, hasilnya untuk kesejahteraan masyarakat dan pembedayaan masyarakat,” ungkap Kepala Desa Suka Maju, Muhammad Rosidi, didampingi Sekretaris Desa, Nur Huda saat ditemui awak media, usai membagikan pengalaman Pemerintah Desa Suka Maju dalam pengelolaan PADes, dihadapan ratusan perwakilan desa yang hadir dalam acara Penguatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa, yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kutim, Selasa (18/6/2019) diruang Meranti, Kantor Bupati.

Menurut Rosidi, letak wilayah Desa Suka Maju yang cukup strategis dengan perusahaan yang ada di desa itu cukup dekat, sehingga tidak menyulitkan pihaknya melakukan kerjasama. Lebih lanjut, Ia menambahkan, hasil PADes sendiri dikelola untuk kesejahteraan masyarakat, penyelanggaran pemerintah desa serta bantuan sosial lainnya.

“Hasil plasma tersebut disuplai ke APBDes yang mengacu kepada 4 bidang penyelenggaraan pemerintah desa. Untuk pengangkatan staf, tunjungan aparatur pemerintah desa, bantuan sosial dibidang kematian, pendidikan PAUD, rumah ibadah dan bantuan ambulan,” pungkasnya.

Bahkan pembangunan Kantor Desa, sambung Rosidi, dibangun murni melalui PADes sebesar Rp 750 juta, selain itu mobil ambulan Rp 227 juta dan motor sampah Rp 35 juta serta subsidi untuk pembangunan Pembangunan Balai Pertemuan Umum (BPU) juga dialokasikan melalui PADes.

“Dengan catatan, dana kita pinjam melalui Kopersai (mitra), PT Sina Mas dan kita cicil pembayarannya selama 3 tahun, bulan Oktober ini akan lunas (karena pembangunan Kantor Desa tahun 2017 lalu). Untuk dikatahui, pendapatan melalui PADes Rp 1 juta per hektar, jadi 112 Ha per bulan sebesar Rp 112 juta,” ungkapnya.

Disamping memanfaatkan lahan kas desa (kebun plasma) sebagai sumber  PADes, Sekdes Nur Huda menuturkan, tahun 2019 ini pihaknya telah menganggarkan untuk destinasi wisata dan akan membangun tempat wisata yakni kolam renang.

“Terkait destinasi wisata di desa ada 2 alternatif, sebagai tulang punggung desa. Diharapkan destinasi wisata itu akan mendulang PADes yang bermanfaat. Salah satunya adalah pembuatan kolam renang, kita ada 8 Ha area yang sudah kita disiapkan. Penganggarannya dari Dana Desa (DD) Rp 300 juta dan Rp 50 juta disubsidi  dari PADes kita,” sebut Huda.

Terakhir Dia berharap, Pemerintah Kabupaten tetap mengawali dan membina  pihaknya, untuk bisa menggali potensi semaksimal mungkin, sehingga bisa menjadi PADes untuk kesejahteraan masyarakat. (hms15)