Dinas PU dan Kesultanan Kukar Tepung Tawar di Jembatan Kartanegara

Dinas PU Kukar beserta Kesultanan Kukar Ing Martadipura gelar tepung tawar Jembatan Kartanegara, Kamis (6/1). (Foto : tangkapan layar @prokomkukar)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA – Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menggelar ritual tepung tawar di jembatan Kartanegara, Kamis (6/1) pagi.

Kegiatan itu dihadiri langsung Kepala Dinas PU Kukar Wisnuwardhana dan beberapa perwakilan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kukar.

Ritual tepung tawar beserta memercikan air bunga di atas jembatan kebanggaan Kukar itu bermakna melepaskan segala unsur yang tidak baik atau menolak bala.

Kegiatan kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin seorang Kerabat Kesultanan, lalu dilanjutkan dengan makan bersama di gedung serba guna kantor Dinas PU Kukar.

Wisnu mengatakan, kegiatan yang dilakukan bersama salah satu Pangeran Kutai Kartanegara Ing Martadipura beserta kerabat kesultanan lainnya ini, merupakan prosesi adat tradisi kerabat kesultanan.

Selain itu juga menjadi upaya Pemkab Kukar dalam melaksanakan pembangunan yang tetap selalu menjunjung tinggi nilai-nilai adat, mendapatkan keberkahan, serta dijauhkan dari hal-hal yang negatif.

“Agar seluruh masyarakat bisa merasakan hasil-hasil pembangunan, baik infrastruktur maupun sektor lainnya. Khususnya jembatan Kartanegara yang representatif dan mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah dan menarik investasi ke daerah,” kata Wisnu, dikutip Niaga Asia dari instagram prokomkukar, Jumat (7/1).

Menyangkut perubahan warna pada jembatan Kartanegara ini, Wisnu mengungkapkan Pemkab Kukar memastikan pemilihan warna baru tersebut tidak ada sangkut paut dengan politik maupun itikad melanggar nilai-nilai adat sebagaimana isu yang beredar.

Melainkan mengikuti aturan infrastruktur jalan atau jembatan yang ada, yang mengamanatkan hanya boleh menggunakan tiga warna, yaitu warna kuning, merah, atau oranye. Perubahan warna ini lebih kepada asas kebermanfaatan dari segi keselamatan pelayaran.

“Merah putih dipilih karena menyangkut sistem keselamatan pelayaran. Tentunya kedua warna ini dinilai lebih terang sehingga meningkatkan keselamatan aktivitas pelayaran di Sungai Mahakam. PU akan melanjutkan proses perawatan dan pengecatan jembatan dengan warna merah dan putih sesuai dengan simbol bendera negara,” demikian Wisnu.

Sumber : Prokom Setkab Kukar | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: