DPRD Kaltim Dukung Pj Gubernur Tingkatkan Kemandirian Pangan

Penjabat Gubernur Kaltim, DR. Drs. Akmal Malik, M.Si bersama Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim, Ir. Siti Farisyah Yana dalam cara Bincang Santai tentang ketahanan pangan dengwan wartawan dari berbagai media massa di ruang tamu VVIP Pendopo Etam, Sabtu (16/3/2024). (Foto Intoniswan/Niaga.Asia).

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur (DPRD Kaltim) pada dasarnya mendukung apa yang bisa dilakukan Penjabat Gubernur Kaltim, DR. Drs. Akmal Malik, M.Si meningkatkan kemandirian pangan.

“Pj gubernur sudah mengkomunikasikan dengan Dewan tentang apa-apa yang akan dilakukannya dalam rangka meningkatkan kemandirian pangan Kaltim,” kata Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ir. Seno Aji dan Muhammad Samsun yang diwawancarai Niaga.Asia secara terpisah , Senin (4/3/2024).

Untuk diketahui, berdasarkan laporan Bank Indonesia Perwakilan Kaltim dan TPID Kaltim, masyarakat Kaltim susah keluar dari gejolak harga pangan sebab, dari 10 bahan pangan, hanya satu, yaitu daging ayam ras bisa dipenuhi sendiri dari pasokan di daerah, sedangkan sembilan bahan pangan lainnya, sangat tergantung dari pasokan dari luar daerah.

Sembilan bahan pangan yang dipasok dari luar untuk memenuhi kebutuhan Kaltim itu hingga saat ini, adalah beras, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, cbai keriting, bawang putih, telur ayam, tepung terigu, cabai rawit.

Sementara Pj GubernurKaltim, Akmal Malik berpendapat, mendatangkan kebutuhan pangan dari luar daerah memiliki sisi positif dan negatif. Dari sisi pedagang dan distributor, mendatangkan pangan dari luar, jelas positif, karena membuka lapangan kerja baru dan memberi keuntungan secara ekonomi. Tapi dari perspektif jangka panjang kondisi saat ini bisa menjadi persoalan.

“Oleh karena itu, Kaltim harus berusaha terus memperkuat ketahanan pangan dan mandiri. Usaha itu diperlukan sebagai bentuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu atau dalam beberapa tahun ke depan, pasokan beras dari Sulawesi Selatan atau dari Jawa Timur berkurang ke Kaltim, karena kedua daerah tersebut mengalami menurun produksi berasnya akibat perubahan iklim,” ujarnya di berbagai kesempatan.

Menurut Samsun, hal-hal terkait dengan meningkatkan kemandirian pangan yang disampaikan Pj gubernur antara lain, mengintegrasikan dan mengupdate data tentang potensi pertanian Kaltim, sehingga didapat data yang akurasinya tinggi dan rinci tentang  terkait pertanian hingga di wilayah kecamatan, mempertajam program pembangunan sektor pertanian, khususnya tanaman pangan dalam rangka mewujudkan Kaltim Berdaulat di Bidang Pangan.

“Dewan tentu mendukung  yang disampaikan pj gubernur, karena semua orang, tentu ingin Kaltim semakin mandiri di bidang pangan. Secara pribadipun, saya meyakni kita bisa semakian mandiri dalam urusan pangan, karena kita punya potensi untuk itu,” ujar Samsun.

Samsun menambahkan, Pj gubernur adalah pribadi yang terbuka tentang apa-apa yang akan dikerjakannya sebagai penjabat yang waktunya tidaklah lama. Keinginan lain Pj gubernu masih terkait dengan meningkatkan kemandirian pangan adalah meminta BPD Kaltim-Kaltara merancang alokasi  kredit untuk usaha tani tanaman pangan.

“Keinginan pj gubernur agar BPD memberi kredit untuk usaha tani tanaman pangan pun, diberitahukan ke kami di Dewan,” ucap Samsun.

Sedangkan Seno Aji menekankan, keinginan Pj gubernur agar Kaltim semakin mandiri dalam hal pangan, adalah keinginan seluruh masyarakat, karena selama Kaltim selalu sangat tergantung pada pasokan pangan dari luar daerah, masyarakat selalu diterpa harga yang tak pernah stabil, sebentar harganya wajar, tapi tiba-tiba bisa melonjak tinggi.

“Contohnya pada cabai, harga wajarnya di 30 ribuan per kilo, tapi karena pasokan dari luar daerah terganggu, harga tiba-tiba naik ke 80 ribuan, bahkan bisa di atas 100 ribu per kilo,” ujarnya.

Menurut Seno, Kaltim sebetulnya memiliki potensi untuk mandiri di bidang pangan, karena punya lahan yang sangat luas. Contohnya, Kutai Kartanegara hingga saat ini adalah penyumbang beras tertinggi di Kaltim.

“Saya sendiri, memang konsen memberikan perhatian lebih kepada petani dan pembangunan sektor pertanian,” kata Seno, anggota Fraksi Partai Gerindra Kaltim dari Dapil Kukar ini.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: