Gaji 4 Bulan Tidak Dibayar, 4 PMI Kabur dari Malaysia ke Indonesia Melalui Krayan

Petugas Imigrasi dan aparat dari TNI bersama 4 PMI yang kabur dari Sarawak,  Malaysia ke Krayan, Kabupaten Nunukan. (Foto Kantor Imigrasi Nunukan/Niaga.Asia)

KRAYAN.NIAGA.ASIA – Petugas Pos Imigrasi Nunukan, Kalimantan Utara, kembali menemukan empat  Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kabur dari Malaysia  ke Indonesia melalui Long Midang, Kecamatan Krayan, karena sudah 4 bulan gajinya tidak dibayar di pabrik plywood di Sarawak, Malaysia.

Keempat PMI  yang masuk ke Krayan pada 18 Maret 2024 itu adalah Rukhoiyah bin Masrukan Kasmani (46), Nurcahyanto (49), Wahid Kamang (49) dan Muhammad Khaeril Aswandi (18). Sedangkan daerah asal PMI tersebut ada yang dari Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat,  Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dan dari Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Demikian disampaikan Kepala Seksi Informasi Teknologi dan Komunikasi Keimigrasian, Kantor Imigrasi Nunukan, Raden Jodhi Erlangga dalam keterangan tertulisnya yang diterima Niaga.Asia, Rabu (20/03/2024) sore.

“Keempat PMI di Sarawak bekerja sebagai buruh di pabrik plywood dan sejak bulan Desember 2023 atau sudah 4 bulan gajinya tidak dibayar perusahaan tempatnya bekerja,”  kata Raden Jodhi.

baca juga: 

Gaji Tidak Sesuai Beban Kerja, 5 PMI Asal NTT Kabur dari Malaysia Lewat Perbatasan Krayan

Saat diwawancarai petugas Imigrasi,  lanjut Raden Jodhi, dari empat PMI tersebut, sebanyak 2 orang mengaku masuk Malaysia tahun 2016 melalui perbatasan Entikong, Kalimantan Barat. Sedangkan dua lainnya masuk ke Malaysia tahun 2018 melalui pintu pemeriksaan pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

“PMI itu memutuskan kabur dari Malaysia dengan alasan perusahaan tanpa penjelasan, menunggak membayar gaji mereka. PMI ini merasa dirugikan dan berniat pulang ke daerah asal masing-masing melalui  Krayan,” ungkapnya.

Menurut Raden Jodhi, eempat PMI tersebut,  sementara ini tinggal di penginapan Malindong, Long Bawan, sambil  berusaha mendapatkan tiket pesawat ke Tarakan, kemudian pulang ke daerah masing-masing dengan biaya sendiri.

“Kami Imigrasi hanya membantu pendataan kedatangan mereka, untuk transportasi pulang kampung biaya sendiri,” terang Raden Jodhi.

Sebelumnya, hari Selasa (5/2/2024) anggota Satgas Pamtas Indonesia-Malaysia di Long Midang, Karayan juga menemukan enam WNI yang sebelumnya tinggal di Sarawak, Malaysia kabur ke Indonesia melalui Krayan, dengan alasan, gaji yang diterimanya tak sesuai dengan beban kerja sebagai pemetik buah sawit di perusahaan perkebunan sawit di Sarawak.

Penulis: Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: