Gubernur Membuka Langsung Pelatihan Wirausaha bagi Pelaku UMKM

Gubernur Kaltara, Dr. H Irianto Lambrie usai membuka  kegiatan pelatihan wirausaha yang diikuti oleh puluhan ibu-ibu menyempat diri melihat produk yang dihasilkan pelaku UMKM di Kaltara. (Foto Infopubdok)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Bertempat di Ruang Pertemuan Gedung Gabungan Dinas Pemprov Kaltara, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, Gubernur Kaltara, Dr. H Irianto Lambrie, Senin (3/8/2020) pagi membuka langsung  kegiatan pelatihan wirausaha yang diikuti oleh puluhan ibu-ibu para pelaku UMKM atau wirausaha.

“Walaupun belum mewakili 14 ribu pelaku UMKM di Kaltara, Saya harap mereka bisa menularkan ilmunya kepada pelaku UMKM yang lain,” kata gubernur.

Kepada pelaku UMKM, Irianto menyampaikan sedikit informasi dan pengalamannya  selama  diberi tugas sebagai Kepala Disperindagkop Provinsi Kaltim tahun 2004-2009. Di mana ketika itu, cakupan wilayahnya termasuk kabupaten/kota yang ada di Kaltara.

“Perlu dipahami dulu suku katanya. Wirausaha terdiri atas Wira dan Usaha. Wira berarti pahlawan, pejuang. Usaha berarti berbuat sesuatu, bekerja. Jadi wirausaha adalah pahlawan atau pejuang yang berbuat sesuatu,” ungkapnya.

Apa yang harus  dilakukan dalam berwirausaha?

Tentu harus berbuat sesuatu.

“Saya mengamati, kalangan ibu-ibu adalah yang paling banyak berhasil sebagai UMKM,” kata gubernur lagi.

Kenapa dibandingkan banyak laki-laki?

Pembuktian ilmiah Muhammad Yunus, pria asal Bangladesh yang telah mendapatkan Penghargaan Nobel Ekonomi.

“Ia menggagas memberikan kredit mikro dari bank yang dibukanya yaitu Grameen Bank. Ia juga membuktikan bahwa jika perempuan meminjamkan uang, di atas 80 persen pasti kembali,” sambungnya.

Gubernur berharap mudah-mudahan di Kaltara juga termasuk kelompok yang tertib mengembalikan pinjaman bank. Jadi, apa saja, harus jujur dan amanah. Kalau memulai sesuatu dengan kebohongan, itu untungnya tidak akan baik. Jangan mencuri timbangan, mengurangi ukuran.

“Sejak Saya di Disperindagkop Kaltim dulu, banyak sekali ibu-ibu yang dibantu modal melalui APBD. Hampir 100 persen berhasil. Contohnya ibu Hasanah, pengusaha amplang yang sukses di Samarinda. Awalnya dia punya gubuk reok, sekarang sudah punya rumah lantai 2,” terang gubernur. Begitu juga dengam ibu Sri di Balikpapan, dibantu hingga usaha telur pindangnya berkembang. Dan saat ini sudah memiliki aset yang cukup.

Jadi apa kunci keberhasilan? Yaitu keikhlasan, kejujuran, keuletan, inovasi, kreatifitas, dan mau belajar. Bantuan-bantuan modal dan pelatihan itu tidak diukur seberapa besarnya tetapi sejauh mana  mempraktekkannya.

“Saya sudah meminta Kepala Disperindagkop Kaltara untuk serius membina UMKM kita.

Keberhasilan juga jangan diukur dengan materi. Tetapi keberhasilan itu adalah kepuasan batin untuk menghidupi dan bermanfaat orang lain,” kata gubernur.

Terakhir inilah yang paling penting dan menjadi kunci kebahagian, kata gubernur, sering-seringlah bersedekah dan berinfak. Karena kebaikan yang kita tanam, kebaikan juga yang kita tuai. (adv)

Tag: