Hotel, Resort dan Restoran di Berau Sudah Dibuka untuk Umum

Wabup Berau,  H Agus Tantomo didampingi Kadisbudpar Masrani, membahas kelanjutan SOP dan rencana pembukaan wisata new normal, melalui zoom meeting dengan para pelaku usaha wisata. (foto Rita.Amelia/Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA–Meski SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk usaha hotel, resort, dan restoran di kawasan wisata di Kabupaten Berau masih dalam proses dibuat, Pemerintah Kabupaten Berau sudah mengizinkan ketiga jenis usaha tersebut dibuka untuk umum secara bertahap.

“Sembari menunggu penyusunan SOP wisata ini selesai dibuat, dan objek wisata mulai dibuka bertahap, begitu juga dengan hotel, resort dan restoran,” kata Wakil Wakil Bupati Berau, H Agus Tantomo dalam pertemuan dengan para pelaku usaha wisata, Kadis Pariwisata Kaltim, Sri Wahyuni, dan Kadis Pariwisata Berau, Masrani  secara virtual,  Jumat (12/6/2020) pagi.

Menurut Agus, hingga saat ini SOP wisata Berau untuk semua objek wisata sedang disusun. Dalam SOP itu kapasitas maksimal jumlah pengunjung masih menjadi pertimbangan karena harus  mengikuti salah satu protokol kesehatan yakni tidak boleh adanya kerumunan atau physical distancing.

Tak hanya itu, pembukaan bertahap kawasan wisata juga sesuai dengan arahan dari Kementerian Pariwisata dan Disbudpar Provinsi Kaltim. Dimana untuk reaktivasi objek wisata, tidak serta merta langsung dibuka meskipun sudah ada SOP.

““Ada beberapa tahapan dalam aktivitasi kembali objek wisata ini. Untuk Juni-Juli hanya sebatas wisata dalam kota yang bisa dibuka, misalnya untuk di Berau ada museum dan wisata kuliner,” ungkap Agus.

Sedangkan untuk aktivitas objek wisata seperti Pulau Derawan, Maratua dan kampung-kampung wisata hanya diperbolehkan membuka resort atau penginapan untuk dinikmati wisatawan lokal (tanpa kegiatan outdoor) pada Juli-Agustus.

“Dan September barulah mulai bisa melakukan kegiatan wisata outdoor seperti snorkeling atau diving,” jelas Kadisparprov Kaltim Sri Wahyuni, yang juga mengikuti zoom meeting.

Melihat kondisi yang ada dengan semua batasan tersebut, Wabup meminta semua pelaku usaha wisata bersiap apapun SOP yang disusun pusat. Kalaupun ada SOP yang disusun daerah, bisa menjadi acuan sementara pembukaan tempat wisata.

“SOP yang kita susun dengan Disbudpar ini diusahakan selesai dan bisa didistribusikan minggu depan ke hotel, resort dan restoran, khususnya yang berada di tempat wisata. Kalaupun sudah ada yang membuka dan ada pengunjung, maka harus tetap mengutamakan protokol kesehatan,” tegas Agus.

Selain itu,  lanjut Wabub, kalau bisa semua pelaku usaha wisata dan karyawannya melakukan rapid test, karena akan menjadi bagian promosi ke wisatawan. Wisatawan yang datang juga diminta ada lampiran hasil rapid test.

“Kita pun sebagai tuan rumah harus memberikan jaminan wisatawan datang sehat pulang pun sehat,” tutup Agus Tantomo. (mel/adv)

Tag: