Hudoq Pengusir Hama Tanaman, Jelmaan Dewa Khayangan

Hudoq sejak tahun 1980 an sangat dikenal hingga mancanegara. (Foto Istimewa)

SEBAGAI ritual dan tarian, Hudoq sejak tahun 1980 an sangat dikenal hingga mancanegara. Sudah banyak penikmat seni di berbagai negara yang terpukau dengan sajiannya yang ritmis, dinamis, unik dan berbau mistis.

Tak pelak Hudoq yang tumbuh dan berkembang di masyarakat etnis Dayak menjadi ikon seni budaya Kaltim dalam berbagai event. Sejak tahun 2010 Hudoq sebagai seni pertunjukan masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia milik Kalimantan Timur.

Manakala Hudoq tampil, baik sebagai upacara ritual maupun seni pertunjukan, penonton pasti terkesima melihat topeng Hudoq yang artistik dan magis. Didukung dengan busananya yang unik dari daun pisang dan gerakannya yang ritmis dan dinamis. Dengan iringi musik yang ritmis dari gendang panjang yang bernama Tuvung, ritual Hudoq bisa tampil dengan durasi yang panjang. Bisa sampai satu hari satu malam.

Hudoq sebagai ritual, biasa digelar pada saat menugal padi dan tanaman. Dipercayai Hudoq mampu mengusir hama yang merusak tanaman. Pada saat panen, Hudoq merupakan ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh.

Topeng-topeng Hudoq yang diukir para seniman Dayak merupakan pengejawantahan satwa-satwa hama atau perusak tanaman. Ada Hudoq nagaag (naga), Hudoq Bafui (babi) dan Hudoq Babi. Ada juga Hudoq Tenangan dan Hudoq berwajah manusia.

Hudoq tak begitu saja hadir sebagai ritual dan seni tari di tengah-tengah masyarakat. Ada legenda yang menarik untuk diketahui.

Konon ribuan tahun yang lalu, tersebutlah penguasa Apo Lagaan (Khayangan), Ine Aya’ merasakan keresahan umatnya di muka bumi. Umat manusia kerap mengalami kegagalan panen lantaran hama dan satwa yang merusak tanaman.

Setelah Ine Aya’ berunding dengan para dewa, diutuslah Dewa Hunyang Tenangan turun ke muka bumi untuk menumpas hama dan satwa perusak tanaman. Di muka bumi Dewa Hunyang Tenangan berubah wujud menjadi Hudoq. Dewa itu menciptakan Hudoq-hudoq lain yang berwajah mirip hama dan satwa perusak itu. Alhasil para hama dan satwa itu dapat ditaklukan dan panen berhasil.

Legenda versi lain dari asal usul Hudoq dari Dayak Bahau juga dikenal masyarakat. Upacara Hudoq merupakan prosesi perkawinan antara manusia, Heleang yang mengawini seorang Dewi Apo Lagaan, Sen Yang. Perkawinan itu membuahkan seorang anak yang bernama Buat Selo.

Penulis: Hamdani | Editor: Hamdani

Tag: