IFK Berau Pantau Ketersedian Obat dan Vaksin  dengan E-Logistik

Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Berau memperolah penghargaan dari Kemenkes RI atas penggunaan aplikasi E-Logistik dalam memantau stok obatan-obatan yang diperlukan di kabupaten Berau. (Foto Rita Amelia/Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Berau yang berada dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten Berau  sejak 2018 lalu  sudah menggunakan aplikasi E-logistik dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk memantau kebutuhan obat-obatan dan vaksin. Hingga saat ini di data base IFK sudah 700 lebih  jenis obat tercatat yang dibutuhkan di Kabupaten Berau.

Menurut staff pengelola E-Logistik di IFK Berau, Taswan Satriadi, aplikasi E-Logistik memudahkan kerja mereka mendata kebutuhan obat-obatan dan vaksin di daerah.  Aplikasi E-Logistik ini mengakomodir pencatatan dan pelaporan dari instalasi farmasi.

“ Aplikasi ini memudahkan monitoring pengelolaan obat dan vaksin,”  ungkap Taswan Satriadi kepada Niaga.Asia, Selasa (17/3/2020). Menurut Taswan, aplikasi E-Logistik obat-obatan di IFK, kedepan perlu dikembangkan sampai terintegrasi dengan Puskesmas di kampung-kampung.

Manajemen logistik obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) yang baik akan memberikan kemudahan untuk mengelola pengadaan, penyimpanan, dan distribusi dalam rangka untuk memenuhi permintaan pasien yang semakin lama semakin meningkat.

Yang masuk dalam aplikasi E-Logistik yakni FEFO (First Expired First Out) untuk mengetahui masa kedaluwarsa obat, FIFO (First In First Out) untuk mengetahui data obat yang pertama keluar dan masuk, LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat), LPO (Lembar Permintaan Obat) dan SBBK (Surat Bukti Barang Keluar).

Data yang termuat di aplikasi E-Logistik tersebut diambil dari masukan data Puskesmas, naik ke kabupaten kota dan provinsi. Setelah provinsi baru ke Kemenkes. Kemenkes dimudahkan setelah aplikasi ini bergulir, sebab pemerintah langsung memonitor persediaan obat dan vaksin di seluruh daerah.

“Jadi data manual yang diterima dari 13 puskesmas di Berau, diinput kembali ke dalam aplikasi E-Logistik oleh petugas IFK di sini, untuk kemudian dilaporkan secara berkala ke Kemenkes. Dan keuntungannya banyak, selain memudahkan pendataan stok obat, untuk kondisi darurat seperti saat ini ketika Corona merebak, semua stok obat yang ada di kabupaten dipantau, jangan sampai kekurangan,” imbuhnya.

Menurut Taswan, selain memiliki keuntungan peningkatan efektivitas ketersediaan obat dan vaksin, juga dapat mempermudah relokasi obat dari daerah yang berlebih ke daerah yang kekurangan obat.

“Dan dari beberapa daerah di Kaltim, Berau menjadi salah satu yang telah menggunakan aplikasi ini, sehingga mendapatkan penghargaan penerapan aplikasi E-Logistik,” ujarnya.

Atas pemanfaatan aplikasi E-Logitik itu, IFK Berau menerima penghargaan yang diumumkan i Kemenkes  pada Rapat Koordinasi Nasional Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan di Banjarmasin pada 3-6 Maret 2020.

“Berau menjadi salah satu kabupaten yang mendapatkan penghargaan lantaran sudah terintegrasi secara berkala, dengan memasukkan laporan yang dikirim setiap bulannya secara rutin selama 2019 hingga Februari 2020,” ungkap Taswan. (008)

Tag: