Jangan Cepat Lupa, Pelajari yang Sudah Dilakukan ketika Pandemi

Pertemuan mahasiswa Indonesia yang ada di Jepang (handout/Kemerintan Keuanga)

TOKYO.NIAGA.ASIA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara melakukan dialog dengan para mahasiswa penerima beasiswa dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jepang pada Sabtu.

Dalam kesempatan tersebut, Suahasil Nazara mengingatkan untuk mempelajari apa yang telah dilakukan selama pandemi Covid-19. Dalam kondisi tersebut, kita melakukan segala sesuatu secara extraordinary sehingga kita dapat memetik pelajaran berharga dan menjadikan pandemi sebagai momentum untuk melakukan reformasi struktural.

“Generasi Anda akan mengurus Indonesia puluhan tahun ke depan. Jangan cepat lupa, pelajari apa yang terjadi, pelajari apa yang dilakukan, dievaluasi. Jangan khawatir untuk berpikir kritis dalam koridor yang tepat,” ujar Suahasil Nazara.

Salah satu reformasi yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pemberian beasiswa LPDP. Suahasil Nazara menjelaskan dana beasiswa LPDP berasal dari APBN yang disisihkan sedikit demi sedikit setiap tahunnya, kemudian diletakkan dalam suatu trust fund sebagai dana abadi pendidikan.

“Dana abadi hingga akhir tahun ini sebesar Rp120 triliun. Hasil pengelolaan dananya dipakai untuk membiayai sekolah, Rp120 triliunnya tidak boleh dipakai,” kata Suahasil Nazara.

Wamenkeu menegaskan seluruh penerima beasiswa adalah agen perubahan. Untuk itu, para penerima beasiswa harus kembali ke Indonesia dan memberikan kontribusi pada negara setelah menyelesaikan pendidikan.

“Pay it forward kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kami di Pemerintah dititipi uang oleh rakyat Rp120 triliun. Dikelola yang baik, dipakai yang baik. Teman-teman yang menerima uang rakyat pay it forward kepada masyarakat Indonesia,” ujar Suahasil Nazara.

Kontribusi tersebut, menurut Wamenkeu, tidak harus bekerja di pemerintahan, tetapi sesuai dengan keahlian dan bidang masing-masing, sehingga mampu menciptakan multiplier effect yang positif dan optimal bagi kemakmuran dan kesejahteraan Indonesia.

“Kita yakin kalau dipakainya di bidang pendidikan, maka multiplier effect-nya itu berlipat-lipat. Segala macam studi mengenai educational impact menunjukkan bahwa investasi di bidang pendidikan itu rate of return-nya itu tinggi sekali,” kata Suahasil Nazara.

Wamenkeu berharap para penerima beasiswa tersebut dapat mengambil pelajaran dari pandemi dengan memperbaiki dan mengevaluasi peristiwa tersebut, kemudian berikan ide-ide baru. Mahasiswa diharapkan mampu berpikir kritis dalam koridor yang baik, menjalin hubungan baik dengan rekan-rekan mahasiswa lainnya, dan mengambil inspirasi dari negara-negara lain.

“Embrace the diversity, go get your degree, kita bangun Indonesia bersama-sama,” demikian Suahasil Nazara.

Sumber : Kementerian Keuangan | Editor : Saud Rosadi

Tag: