Januari-Oktober 2022: Ekspor Migas Kaltim US$2,34 Miliar dan Nonmigas US$27,54 Juta

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Secara kumulatif, nilai ekspor migas Kalimantan Timur (Kaltim) Januari–Oktober 2022 mencapai US$2,34 miliar atau naik 120,30 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$27,54 juta atau naik 54,35 persen.

Neraca perdagangan Kaltim Oktober 2022 mengalami surplus US$2,67 miliar. Sektor nonmigas surplus sebesar US$2,85 miliar. Sementara di sektor migas defisit US$178,04 juta.

Hal itu diungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr Yusniar Juliana dalam rilisnya hari ini, Kamis (01/12/2022).

Khusus nilai ekspor Kaltim pada Oktober 2022 mencapai US$3,26 miliar, turun 2,06 persen dibanding dengan ekspor September 2022. Jika dibanding Oktober 2021, nilai ekspor naik sebesar 11,89%.

“Ekspor nonmigas Oktober 2022 mencapai US$3,02 miliar, turun 2,04 persen dibanding September 2022,” Yusniar menambahkan.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas Oktober 2022 terhadap September 2022 terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral yang turun US$93,08 juta (3,50 persen), sedangkan kenaikan terbesar terjadi pada golongan barang bahan kimia anorganik yang naik US$46,49 juta (114,53 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas Januari–Oktober 2022 mengalami kenaikan jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Hasil tambang naik sebesar 76,43 persen, hasil industri naik sebesar 15,73 persen dan ekspor hasil pertanian naik 0,02 persen.

“Nilai ekspor nonmigas terbesar pada Oktober 2022 adalah ke Tiongkok dengan nilai mencapai US$776,73 juta, disusul India sebesar US$438,81 juta dan Jepang sebesar US$419,29 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 54,19 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$543,26 juta dan US$162,12 juta,” kata Yusniar.

Menurut pelabuhan asal barang, ekspor Kaltim pada Januari–Oktober 2022 yang terbesar berasal dari Pelabuhan Samarinda dengan nilai US$8,13 miliar (27,23 persen), diikuti Pelabuhan Balikpapan sebesar US$6,46 miliar (21,63 persen) dan Pelabuhan Tanjung Bara sebesar US$5,32 miliar (17,82 persen)

Impor juga naik

BPS juga mencatat nilai impor Kaltim Oktober 2022 mencapai US$585,07 juta, naik 108,45 persen dibandingkan nilai impor September 2022, sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor Oktober 2021 mengalami kenaikan sebesar 180,92 persen.

“Impor migas Oktober 2022 senilai US$417,15 juta, naik 167,84 persen dibandingkan nilai impor September 2022, sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor Oktober 2021 mengalami kenaikan sebesar 298,14 persen,” kata Yusniar.

Impor nonmigas Oktober 2022 senilai US$167,92 juta, naik 34,41 persen dibandingkan nilai impor September 2022, sedangkan Jika dibandingkan dengan nilai impor Oktober 2021 mengalami kenaikan sebesar 62,25 persen.

Kenaikan nilai impor golongan barang nonmigas terbesar pada Oktober 2022 jika dibandingkan nilai impor September 2022 adalah pada golongan barang mesin dan peralatan mekanis yang naik US$31,06 juta. Sebaliknya penurunan nilai impor terbesar adalah pada golongan barang karet dan barang dari karet yang mengalami penurunan US$4,17 juta.

Menurut BPS, tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Oktober 2022 adalah Tiongkok US$221,21 juta (15,43 persen), Korea Selatan US$211,04 juta (14,72 persen), dan Amerika Serikat US$207,77 juta (14,49 persen). Impor nonmigas dari ASEAN sebesar US$145,36 juta (10,14 persen) dan Uni Eropa sebesar US$278,85 juta (19,45 persen).

“Sedangkan menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Oktober 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada bahan baku/penolong sebesar US$2.086,93 juta (123,81 persen), barang konsumsi naik US$1,76 juta (12,85 persen) namun barang modal turun US$103,15 juta (17,02 persen),” papar Yusniar.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: