SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menduduki posisi ketiga dengan masyarakatnya sebagai penderita tekanan darah (hipertensi) tertinggi se-Indonesia.
Berkaitan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin mengingatkan masyarakat Kaltim untuk mengubah pola hidup dengan mengurangi konsumsi gula, garam dan makanan berlemak.
“Untuk hipertensi, Kaltim termasuk tinggi yakni sampai 83 persen masyarakat yang punya tekanan darah tinggi,” kata Jaya Mualimin, ditemui niaga.asia di Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Minggu 9 Juni 2024.
Menurut Jaya, mengonsumsi gula terlalu manis, garam terlalu banyak, dan makanan berlemak yang berlebihan, berakibat pada metabolisme tubuh menjadi tidak normal.
Baca juga: Ukur Tekanan Darah Massal di Samarinda Pecahkan Rekor MURI
“Sehingga muncul kekakuan dalam kapiler (pembuluh darah) mengecil, kemudian ke jantung, sehingga muncul tekanan darah yang tinggi,” ujar Jaya Mualimin.
Sementara, Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI Anas Ma’ruf, menekankan pentingnya skrining awal untuk mendeteksi tekanan darah, sebagai upaya untuk mencegah hipertensi.
“Berdasarkan survei kesehatan Indonesia, pengukuran tekanan darah menunjukkan di atas normal. Jadi Kaltim termasuk nomor tiga jumlah tingginya,” kata Anas Ma’ruf.
Untuk mengurangi tingginya prevalensi hipertensi di Kaltim, Anas juga meminta kepada masyarakat untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
“Ini sebenarnya masih bisa kita kendalikan asal ada perubahan gaya hidup. Apalagi banyak anak-anak kita yang malas melakukan aktivitas fisik, malas makan buah dan sayur. Akibatnya jangan sampai pada usia produktif kena penyakit hipertensi,” demikian Ma’ruf.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: HipertensiKaltimKesehatanPemprov Kaltim