Koleksi E-Book Perpustakaan Kaltim 17.116 Judul dan Bantuan ke Kabupaten/Kota 21.100 Judul

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, M Syafranuddin bersama Anggota Komisi X DPR RI usai mengkuti Rapat Dengar Pendapat, Selasa (23/3/2023). (Foto DPK Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA –  Hingga akhir tahun 2022 koleksi e-book Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebanyak 17.116 judul, dengan jumlah eksemplar sebanyak 104.530. Koleksi buku terbanyak di urutan teratas adalah buku terkait dengan Ilmu Terapan, Agama, dan Karya Umum.

“Ketiga kelompok buku tersebut jadi koleksi terbanyak karena diperlukan mahasiswa maupun pengunjung umum,” ungkap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, M Syafranuddin, Minggu  (9/4/2023).

Menurut Syafranuddin, koleksi buku Perpustakaan Kaltim berkisar antara 1.500-1.900 judul antara lain Ilmu Terapan, buku terkait Agama, dan Bahasa.

“Untuk buku Fiksi kita juga punya banyak, memenuhi kebutuhan nak usia dini,” ucapnya.

Tidak hanya fokus menambah buku di Perpustakaan Provinsi di Samarinda, di Jalan Ir H Djuanda, kata Syafranuddin, Perpustakaan Provinsi juga membuka 40 unit “Buncu Baca Etam” di semua perpustakaan kabupaten/kota se-Kaltim.

Sumber: DPK Kaltim.

“Bukunya dari kita, sedangkan buncu-nya dikasih perpustakaan kabupaten/kota. Dengan demikian kita bisa menempatkan buku-buku terbaru untuk dibaca juga oleh pengunjung perpustakaan kabupaten/kota,” katanya.

Bantuan buku ke kabupaten/kota

Ditambahkan Syafranuddin, Perpustakaan Provinsi sejak tahun lalu juga mengadakan kegiatan pengadaan buku (literasi) tidak hanya untuk di Perpustakaan Provinsi tapi disebar ke semua kabupaten/kota, termasuk ke kecamatan di perbatasan dengan Malaysia, di Kabupaten Mahakam Ulu.

Tahun 2022 melalui APBD Kaltim, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim memberikan bantuan buku ke 30 Perpustakaan Desa/Kelurahan tersebar di 10 kabupaten/kota se-Kaltim.  Jumlah bantuan buku yang diberikan sebanyak 21.100 judul dengan jumlah eksemplar sebanyak 56.240.

“Tahun 2023 juga memberikan bantuan serupa dalam rangka pemerataan ke 10 kabupaten/kota,” kata Syafranuddin.

Sumber: DPK Kaltim

Salah satu problem yang dihadapi dalam memberikan bantuan buku ini, lajut Syafranuddin, bukan pada harga bukunya, tapi ongkos angkut bukunya dari Samarinda ke lokasi buku diberikan, menggunakan angkutan sungai dan darat, sama mahalny, karena buruknya infrastruktur jalan.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Advetorial

Tag: