Kongres ke XXV PWI Akhirnya Memilih Hendry Bangun sebagai Ketua Umum

Atal S Depari (kiri) Ketum PWI 2018-2023 bersama Hendry Ch Bangun (kanan) Ketum PWI Terpilih 2023-2028. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

BANDUNG.NIAGA.ASIA – Kongres ke XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tahun 2023 akhirnya memilih Hendry Ch Bangun sebagai ketua umum PWI periode 2023-2028. Hedry terpilih sebagai ketua pada pemilihan putaran kedua dengan prolehan suara 47 dari total 88 suara yang diperebutkan, sedangkan saingannya Atal S Depari memperoleh suara 41.

Pada pemilihan ketua umum yang sudah berlangsung pada Rabu dinihari (27/9/2023), pada pukul 01.30 WIB, dilaksanakan pula pemilihan ketua Dewan Kehormatan (DK) PWI, dimana peserta kongres secara aklamasi Sasongko Tejo sebagai ketua DK.

“Sesuai keputusan kongres, Hendry yang terpilih sebagai ketua umum, sekaligus menjadi ketua formatur, dan bersama anggota formatur Zulmansyah Sekedang serta Farianda akan menyusun kepengurusan lengkap dalam satu bulan ke depan,” lapor Intoniswan, wartawan Niaga.Asia, peserta kongres dari PWI Kalimantan Timur (Kaltim).

Peserta Kongres PWI ke XXV bertahan hingga dinihari di El Hotel Bandung, Rabu (27/9/2023). (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

Hedry dalam pidato singkatnya setelah terpilih dihadapan peserta kongres menyatakan, sesuai visi dan misinya, dia akan menjadikan PWI sebagai rumah bersama wartawan profesional, PWI Pusat juga rumah PWI Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Indonesia.

“Tidak ada istilah PWI hanya rumah kos bagi wartawan,” ucapnya.

Mantan anggota dan wakil ketua Dewan Pers ini juga menekankan, program prioritasnya adalam pada pendidikan wartawan dan membawa PWI tidak hanya bicara tentang kebebasan pers, wartawan, profsional, tapi akan bersuara juga terkait hal-hal kebangsaaan dan Indonesia.

“PWI akan bicara tentang apa saja terkait dengan masalah yang dihadapi Indonesia, baik itu demokrasi, kemiskinan, lingkungan hidup dan lain-lain,” ucapnya.

Hendry CH Bangun saat mempresentasikan program kerjanya 2023-2028. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

Supaya PWI nanti tidak hanya asal bicara tentang berbagai persoalan bangsa, lanjut, mantan wartawan Kompas ini, pengurus baru nanti akan membentuk lembaga riset dan kajian dengan melibatkan periset dan peneliti profesional.

Hasil riset dan kajian lembaga yang berada di bawah PWI itu, akan aktif menyampaikan hasil risetnya ke publik dan pemerintah, sekaligus menyampaikan saran agar berbagai permasalahan bangsa bisa diatasi.

“PWI ke depan tidak hanya bicara tentang dirinya sendiri, tapi kita akan bicara tentang apa saja terkait permasalahan Indonesia,” tegas Hendry.

Pmilihan keua umum PWI berlangsung dua putaran. Pada putran pertama terdapat 3 calon ketua, yakni Atal S Depari, Hedry CH Bangun, dan Zulmansyah Sekedang, dengan perolehan suara, Atal 40, Hendry 39, dan Zulmansyah 9. Karena tidak ada satupun calon memperoleh suara 50%+1, maka dilanjutkan ke putaran kedua dengan menempatkan dua calon dengan perolehan suara terbanyak.@