Kongres Perpustakaan dan Informasi 2023, Peserta Bebas Memilih Sesi yang Diikuti

Salah satu sesi kegiatan di IFLA 2023 di  Rotterdam Belanda yang diikuti kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Kaltim  dan staff. (Foto Humas DPK Kaltim)

ROTTERDAM.NIAGA.ASIA – Di hari terakhir 88 th IFLA World Library and Information Congress 2023 di Rotterdam Belanda, dimanfaatkan semua delegasi Indonesia untuk mengikuti seminar yang digelar dalam berbagai blok atau ruangan.

Untuk bisa mengikuti materi, semua delegasi Indonesia pukul 08.30 waktu Belanda  sudah harus berada di lokasi  acara, meski acara baru dimulai pukul 10.00, hari Kamis (24/08/2023).

Kepala Dinas Perpustakaan (DPK) Kaltim, Muhammad Syafranuddin bersama Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fahlevi dan sejumlah anggota DPRD lainnya mengikuti beberapa materi diantaranya yang disajikan Alenka Kavecic Colie – Slovenia yang berjudul The National And University Library Of Slovenia Protection And Rescue Plan, kemudian Udaya Cabrai dari Sri Langka dan Ulia Gosart dari Ukraina.

“Alhamdulillah meski tak semua bahasa bisa dimengerti kecuali Bahasa Inggris, kita bisa memahami apa saja yang dilakukan atau diprogramkan di masing-masing negara,” sebut Syafranuddin  usai mengikuti pemaparan Alengka Kovecic Colie yang digelar di lantai 3 Gedung Ahoy  Rotterdam.

Menurut pria yang akrab disapa Ivan ini, peserta IFLA yang umumnya kepala perpustakaan sejumlah negara dan universitas serta pustakawan ini diberikan pilihan untuk mengikuti materi yang disiapkan panitia.

“Ada 212 materi yang disajikan, peserta tinggal pilih materi atau sesi mana yang akan diikuti,” terangnya.

Selain mengikuti berbagai materi, dijelaskan, ia bersama – sama delegasi Kaltim dan daerah lainnya juga membangun komunikasi dengan peserta lainnya seperti Jepang, Austarlia, serta Malaysia.

Diakui, dalam perbicaraan dengan berbagai negara itu diakui banyak pengalaman yang bisa dipetik untuk bisa diprogramkan di Indonesia terutama Kaltim.

“Memang kendalanya hampir sama di semua negara berkembang yakni perpustakaan belum dilirik banyak pihak sementara di negara maju perpustakaan dihadirkan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas dirinya,” ungkap Sandra dari Australia ketika berbincang-bincang dengan Ivan usia sama-sama keluar dari ruang pertemuan.

Kongres IFLA yang digelar di Rotterdam Belanda dimulai Senin (21/8) lalu dan berakhir Kamis (24/8) sore. Dalam beberapa materi yang disajikan pameteri baik secara langsung maupun zoom, tampak semangat pengelola perpustakaan di belahan dunia untuk membangun perpustakaannya lebih baik dan modern sesuai perkembangan zaman.

Sumber: Humas DPK Kaltim | Editor: Intoniswan

Tag: