Kukar Pemasok Utama Kelapa Dalam ke Samarinda dan Balikpapan

Samboja, Muara Jawa, dan Marang Kayu pemsok utama kebutuhan kelapa dalam di Samarinda dan Balikpapan. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) belum bisa digeser, dan masih menjadi pemasok utama kelapa dalam untuk kebutuhan masyarakat kota Samarinda dan Balikpapan.

Harga kelapa dalam yang diperlukan untuk memasak aneka masakan memerlukan santan, juga termasuk stabil. Harga kelapa di kebun masyarakat di Kukar rata-rata 4.000 smpai 5.000 rupiah per butir.

Sedangkan harga di pasar, seperti di Pasar Segiri, untuk kelapa ukuran besar per butir Rp10 ribu rupiah. Harga kelapa itu sudah termasuk ongkos memarut dan memeras jadi santan, atau konsumen sudah membawa pulang dalam bentuk santan.

“Saya beli sekitar 10 ribu per butir untuk ukuran kelapa paling besar, ukuran sedang Rp8 ribu, dan kecil Rp6 ribu,” ungkap  Zainun yang bedagang kuliner dan memerlukan santan setiap hari pada Niaga.Asia, Rabu (25/11/2020).

Hingga akhir tahun 2019, Kukar masih masuk daerah paling luas memiliki kebun kelapa dalam dan tersebar merata di 17 kecamatan.

Menurut data statistik Dinas Perkebunan Kaltim, total luas kebun kelapa dalam di Kukar 8.338 hektar dengan produksi 4.338 ton per tahun dengan harga di kebun setara Rp21,690 miliar..

“Total masyarakat yang mengusahakan kebun kelapa dalam sebanyak 4.680 orang, cukup banyak dan sangat menolong ekonomi keluarga mereka,” kata Ujang Rachmad, Kepala Dinas Perkebunan Kaltim menjawab Niag.Asia.

Kebun kelapa dalam di Kukar, terluas di Muara Jawa 2.371 hektar dengan prosuksi kelapa 950 ton, Samboja dengan luas kebun kelapa dalam 2.563 ton dengan produksi 1.762 ton, serta Marang Kayu dengan luas kebun 1.703 hektar dengan produksi per tahun 816 ton.

“Produksi kelapa dalam dari ketiga kecamatan itu yang menjamin pasokan kelapa dalam ke Samarinda dan Balikpapan,” pungkas Ujang. (001)