Masih Adakah Hantu Suluh di Sungai Mahakam?

Ilustrasi: Hantu membawa suluh di sungai Mahakam. (Foto HO/NET)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Mitos Kaltim ‘memiliki’ banyak hantu dengan segala keseramannya dan kerap sering menteror, masih jadi bahan cerita yang tak habis-habisnya. Bahkan menjadi inspirasi pembuatan novel dan film.

Ada banyak mitos hantu khas Kaltim, sebut saja misalnya Hantu Kuyang, Hantu Banyu, Hantu Panjang dan Hantu Suluh. Semasa hidupnya sastrawan nasional asal Kaltim Djumri Obeng, banyak menulis cerpen dan novel yang berlatar hantu-hantu itu.

Di tahun ’90 an Djumri Obeng menggagas seminar tentang Hantu Suluh yang sering muncul di tengah Sungai Mahakam.

Dalam seminar yang diikuti para seniman, budayawan dan supra natural itu, Djumri Obeng memaparkan bahwa Hantu Suluh itu bukan sekadar mitos, tapi benar-benar ada. Sastrawan itu menyebut kalau dia telah merekam kesaksian masyarakat yang melihat penampakan Hantu Suluh.

Foto Istimewa

Dia sendiri mengaku pernah melihat penampakan Hantu Suluh. Secara fisik, ujarnya, hantu itu tidak menakutkan dan tidak membahayakan manusia. Cuma memang ada suasana lain yang terasa ketika hantu itu muncul.

Dituturkan, Hantu Suluh itu adalah makhluk astral yang kerap muncul di Tengah Sungai Mahakam. Penampakan hantu itu ditandai dengan terlihatnya cahaya seperti suluh (obor) yang cukup terang di tengah sungai yang gelap gulita. Ketika didatangi cahaya itu menghilang. Tidak berapa lama kemudian cahaya itu muncul lagi di lain tempat.

Lokasi di mana cahaya yang dipercayai sebagai Hantu Suluh muncul  terasa amat sepi. Tidak ada angin yang bertiup. Bahkan Sungai tidak gelombang atau riak sedikitpun. Suasana terasa mencekam dan menyeramkan.

Meski terasa menyeramkan, namun ada hal yang unik dari penampakan Hantu Suluh. Biasanya  lokasi kemunculan hantu itu, ditandai para nelayan sebagai tempat yang banyak ikannya. Bisa jadi, karena Hantu Suluh itu mengkonsumsi ikan-ikan segar. Jadi para nelayan menganggap penampakan Hantu Suluh itu sebagai penanda lokasi banyak ikan untuk dipancing, dikala atau direngge.

Apakah Hantu Suluh itu sekarang masih ‘bergentayangan’ di tengah Sungai Mahakam yang sangat padat dilintasi ponton-ponton baru bara dan airnya sudah tercemar? Wallahualam.

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan

Tag: