Masyarakat Sebatik Minta Pembangunan Jalan Tani Menuju Kebun Sawit Diperbanyak

Anggota DPRD Nunukan Hj Nursan saat reses di kecamatan-kecamatan di pulau Sebatik. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Masyarakat Sebatik minta anggota DPRD Nunukan memperjuangkan memperbanyak  pembangunan jalan tani dari jalan poros (utama) menuju perkebunan kelapa sawit  rakyat.

“Jalan-jalan tani setiap tahun kita usulkan, tapi belum semua usulan bisa direalisasikan pemerintah karena anggaran terbatas,” kata anggota DPRD Nunukan Hj. Nursan pada Niaga.Asia, Minggu (10/12/2023), sepulang melaksanakan reses akhir tahun di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan.

Usulan pembangunan jalan tani ini sangat realistis jika dilihat dari semakin bertambah luasnya kebun sawit masyarakat dan kini memasuki usia produktif. Sebagian lokasi perkebunan sawit  masyarakat belum dibangunkan jalan tani, sehingga  sangat mempersulit petani keluar masuk kebun mengangkut hasil panen, pupuk, dan bibit sawit.

“Ada usia tanaman sawit masyarakat 7 sampai 10 tahun, jadi pohon sudah menghasilkan buah cukup banyak, tolong pemerintah bangunkan jalan taninya,” kata Nursan, mengutip permintaan masyarakat.

Nursan mengaku tidak merasa kecewa maupun sakit hati ketika masyarakat tidak lagi memberikan kepercayaan kepada anggota DPRD, karena sebagian besar aspirasi masyarakat tidak diakomodir pemerintah.

Meski demikian, Nursan  tetap meminta kepada masyarakat untuk tidak henti-hentinya mengusulkan pembangunan jalan tani., meskipun belum mendapat respon positif dari pemerintah daerah maupun provinsi.

“Kita usulkan saja belum tentu direspon pemerintah, apalagi tidak diusulkan, makanya tetaplah berusaha meminta walaupun belum tentu dipenuhi,” ujarnya.

Masyarakat harus memahami kewenangan anggota DPRD hanya sebatas menampung aspirasi untuk selanjutnya disampaikan lewat Musrenbang ataupun langsung ke instansi terkait yang membidangi pembangunan jalan tani.

Segala hal yang menyangkut keputusan pembangunan menjadi kewenangan pemerintah, namun begitu, DPRD Nunukan tetap berusaha mengawal tiap aspirasi masyarakat lewat usulan pokok pikiran dewan.

“Sebagian aspirasi reses masuk dalam pokok pikiran dewan. Saya memahami kekecewaan masyarakat karena usulannya tidak semua terakomodir,” sebut Nursan.

Selain jalan tani, warga berharap adanya perhatian Pemerintah Kabupaten Nunukan terhadap kerusakan jalan Desa Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik, sepanjang 1 kilometer, karena sejak dibangunan berapa tahun lalu tidak pernah diperbaiki.

Infrastruktur jalan yang menghubungkan ke pemukiman penduduk Desa Bukit Aru Indah ini sudah berulang kali diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat dengan menimbun lubang-lubang jalan menggunakan batu kerikil dan tanah.

“Kerusakan jalan cukup parah, lubang-lubangnya besar, kalau musim hujan jadi gubangan air,” terangnya.

Disela-sela kegiatan reses, Nursan mengedukasi  masyarakat agar menggunakan hak politiknya pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang, sesuai keinginan dan berpikir sebelum menetapkan pilihan.

“Kita semua harus berpartisipasi mensukseskan Pemilu, Pileg dan Pilkada. Jangan menyia-nyiakan hak suara kita,” ungkapnya.

 Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: