SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kebakaran terjadi di area Depo BBM Plumpang, Jakarta Utara, Jumat malam. Tidak kurang 15 orang meninggal dunia, dan juga menghanguskan rumah warga. Depo yang berada di tengah permukiman padat penduduk itu mirip dengan keberadaan Depo BBM Cendana di Jalan Cendana, Samarinda.
Depo Cendana, atau kini dinamakan Terminal BBM Samarinda berada di bawah PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan yang ada di Balikpapan.
Terminal BBM di Samarinda memasok kebutuhan BBM antara lain ke kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur hingga Bontang.
Keberadaan Terminal BBM itu dikelilingi 6 RT yakni RT 18, RT 37, RT 39, RT 27 dan RT 40. Tidak terkecuali RT 16 yang juga bisa dibilang dekat dengan area Terminal BBM.
“Kami menyebutnya warga yang bermukim di Ring I Depo (Terminal BBM Samarinda). Ada sekitar 500 jiwa,” kata Anton Sulistyo, Lurah Teluk Lerong Ulu, dihubungi niaga.asia, Sabtu.
Pembahasan soal keberadaan Terminal BBM di tengah permukiman padat penduduk bukan hal baru lagi.
“Kami belum pernah dapat informasi terkait Depo pindah. Mungkin bukan pemindahan Depo, tapi Depo baru di Palaran. Kalau pemindahan, kami belum tahu,” ujar Anton Sulistyo.
Berkaca dari kejadian terbakarnya area Depo BBM Plumpang di Jakarta Utara, memunculkan lagi kekhawatiran warga yang bermukim di Ring I Terminal BBM Samarinda. Meski sekali lagi kekhawatiran itu bukan lagi hal baru.
“Saya hampir dua tahun jadi Lurah. Yang pasti ada kekhawatiran terjadi hal itu (kebakaran). Tapi bagaimana ya? Biar bagaimanapun, (Depo) Pertamina itu ada di tengah permukiman padat penduduk, ada kekhawatiran terjadi itu,” Anton Sulistyo menerangkan.
Kekhawatiran warga yang bermukim di Ring I Terminal BBM Samarinda tidak jarang mencuat lagi ketika malam pergantian tahun, yang tidak jarang diwarnai pesta kembang api.
“Iya seperti itu (khawatir kembang api jatuh ke area objek vital Terminal BBM Samarinda),” kata Anton Sulistyo.
“Tapi terkait itu ada tindakan Pertamina, dengan tetap memberikan himbauan, memasang banner bahaya kebakaran. Tetap ada feedback dari Pertamina,” Anton Sulistyo menjelaskan.
Namun demikian, meski komunikasi intens dibangun Pertamina bersama warga yang tinggal di Ring I, warga tetap menyimpan kekhawatiran bahaya kebakaran.
“Itu tadi, informasi yang saya dapatkan rencana Depo baru di Palaran. Progresnya belum tahu,” demikian Anton Sulistyo.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi
Tag: KebakaranPeristiwaPertaminaPertamina Patra NiagaSamarinda