Nilai Impor Kaltim Desember 2023 Turun 16,70 Persen

Pelabuhan  Kariangau Balikpapan pintu masuk terbesar barang impor ke Kaltim. (Foto Dok Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Tidak hanya nilai ekspor Kalimantan Timur (Kaltim) yang turun pada bulan Desember 2023, nilai impor sebesar US$420,06 juta, juga turun sebesar 16,70 persen jika dibandingkan dengan nilai impor November 2023.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, S.Si, MIDEC  mengungkap itu dalam rilisnya hari ini, Kamis (1/2/2024).

BPS mencatat, nilai impor migas Desember 2023 tercatat sebesar US$310,66 juta, atau turun sebesar 17,65 persen dibandingkan dengan nilai impor November 2023. Sementara itu, nilai impor nonmigas tercatat sebesar US$109,40 juta, atau turun sebesar 13,88 persen.

Sumber: BPS Kaltim

“Meski demikian secara kumulatif nilai impor Provinsi Kalimantan Timur selama Januari-Desember 2023 tercatat sebesar US$5.570,81 juta, atau naik 2,82 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022,” kata Yusniar.

Pada Desember 2023, kenaikan persentase terbesar dari impor barang nonmigas adalah golongan barang berbagai produk kimia yang mengalami kenaikan sebesar 498,69 persen. Sebaliknya, penurunan persentase terbesar dari impor barang nonmigas terjadi pada golongan barang bahan kimia organik sebesar 60,47 persen.

Sumber: BPS Kaltim

Dilihat dari peranannya terhadap total impor nonmigas Januari–Desember 2023, kontribusi terbesar negara asal barang didominasi oleh Tiongkok sebesar US$320,51 juta dengan peranan 21,48 persen, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar US$204,03 juta dengan peranan 13,68 persen, dan Korea Selatan sebesar US$120,63 juta dengan peranan 8,09 persen.

Menurut golongan penggunaan barang, selama Januari–Desember 2023 nilai impor pada barang konsumsi dan bahan baku/penolong mengalami peningkatan masing-masing sebesar 56,59 persen dan 4,58 persen. Sebaliknya, barang modal turun sebesar 12,51 persen.

Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada Desember 2023 mengalami surplus sebesar US$1.739,93 juta. Neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat surplus sebesar US$1.858,04 juta, sedangkan sektor migas tercatat defisit sebesar US$118,11 juta.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: