Para Pemimpin Dunia Tawarkan Bantuan Penyelamatan ke Turki dan Suriah

Pemandangan udara dari bangunan memperlihatkan kerusakan parah setelah gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 skala Richter melanda Kota Kahramanmaras, Turki, 7 Februari 2023. (GETTY IMAGES)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemimpin-pemimpin negara di seluruh dunia menawarkan dukungan untuk membantu usaha penyelamatan di Turki dan Suriah.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyatakan, “Doa saya bersama warga Turki dan Suriah pagi ini, terutama untuk pasukan penyelamat yang bekerja dengan berani untuk menyelamatkan mereka yang terperangkap. Inggris siap membantu dengan cara apapun yang kami bisa.”

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan gambar-gambar dari kedua negara “mengerikan” dan menyatakan Prancis “siap menyediakan bantuan darurat”, sementara Kanselir Jerman Olaf Scholz berkata negaranya berduka dan “tentu saja akan mengirim bantuan”.

baca juga:

Indonesia Terbangkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Turki

Gempa Turki dan Suriah: ‘Bencana Terbesar Abad Ini’

Pemerintah India mengatakan 100 personel tanggap bencana dan pasukan anjing yang telah dilatih khusus siap diterbangkan ke area-area terdampak.

Dari Indonesia, Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita dan doa untuk warga Turki dan Suriah. “Indonesia berdiri dalam solidaritas dengan orang-orang Turki dan Suriah,” ujarnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah menawarkan bantuan kepada Turki dan Suriah.

Kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad dia berkata: “Kami mendoakan mereka yang terluka cepat pulih dan kami siap memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk mengatasi dampak bencana,” seperti diberitakan oleh AFP.

Sementara kepada Presidan Turki Recep Tayyip Erdogan, Putin memintanya “menyampaikan simpati dan dukungan” kepada keluarga korban, dan Rusia “siap memberikan bantuan yang dibutuhkan”.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berkata telah berkoordinasi dengan Presiden Erdogan untuk “memobilisasi dukungan”.

Gempa mematikan berkekuatan 7,8 berpusat di dekat Kota Gaziantep, Turki, pada Senin dini hari ketika kebanyakan orang sedang tidur.

Lalu, terjadi getaran selanjutnya yang berkekuatan 7,5 yang terjadi sekitar pukul 13:30 waktu setempat, yang menurut para pejabat “bukan gempa susulan”.

Negara-negara, termasuk AS dan Korea Selatan, mengirimkan bantuan setelah Turki mengeluarkan permintaan bantuan internasional.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 23 juta orang di seluruh Turki dan Suriah “terkena dampak gempa”.

Pejabat senior bidang kedaruratan WHO Adelheid Marschang mengatakan lebih dari satu juta anak terdampak bencana.

Di Suriah, bantuan PBB yang dikirim dari Turki tidak bisa masuk karena akses jalan rusak.

“Ini adalah krisis di atas banyak krisis di wilayah yang terkena dampak,” kata Marschang menjelaskan situasi di Suriah.

Padahal, kata dia, kebutuhan bantuan di Suriah tinggi setelah “hampir 12 tahun krisis yang rumit dan berlarut-larut, sementara dana kemanusiaan terus menurun”.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Kahramanmaras, 8 Februari. (FOTO EPA)

Saat ini, penggalangan dana bantuan internasional semakin cepat terkumpul. Pada Kamis (9/2), Bank Dunia akan mendonasikan uang sebesar US$1,78 miliar atau setara dengan Rp26,9 miliar untuk membantu penduduk Turki.

Dana tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur standar dan mendukung mereka yang terdampak lansung oleh gempa.

Program pengumpulan donasi berikutnya berasal dari Amerika Serikat, yang akan mengirimkan paket bantuan senilai US$85 juta atau Rp1,28 miliar untuk masing-masing negara yang terdampak.

Sementara, upaya pencarian yang sedang dijalankan oleh lebih dari 100.000 petugas penyelamat di lapangan menjadi terganggu akibat masalah logistik, seperti kurangnya kendaraan dan jalanan yang hancur.

**) Artikel ini bersumber dari BBC News Indonesia yang sudah tayang dengan judul; Gempa Turki dan Suriah: Jumlah korban meninggal dunia mencapai 28.000 orang, ‘bencana terbesar abad ini’

Tag: