PBB Berperan Penting dalam Mendukung Indonesia Melindungi Warisan Budaya

Direktur Sosial Budaya dan OI Negara Berkembang, Penny D. Herasati, dalam sambutannya selaku Co-Chair pada pertemuan Working Group I sebagai rangkaian Forum Konsultasi Indonesia-PBB atau Indonesia-UN Consultative Forum (IUNCF) secara hybrid di Swiss-Belhotel, Cirebon, hari Kamis (05/10/2023). (Foto Kemlu RI)

CIREBON.NIAGA.ASIA – Indonesia dengan beragam budaya dan tradisi memerlukan kerja sama pelestarian budaya dan mengapresiasi PBB di Indonesia yang telah memainkan peran penting dalam mendukung Indonesia dalam misi untuk melindungi warisan budaya.

Hal itu disampaikan Direktur Sosial Budaya dan OI Negara Berkembang, Penny D. Herasati, dalam sambutannya selaku Co-Chair pada pertemuan Working Group I sebagai rangkaian Forum Konsultasi Indonesia-PBB atau Indonesia-UN Consultative Forum (IUNCF) secara hybrid di Swiss-Belhotel, Cirebon, hari Kamis (05/10/2023).

Working Group I IUNCF dipimpin bersama oleh Direktur Sosial Budaya dan OI Negara Berkembang Kementerian Luar Negeri dan Kepala Kantor Perwakilan PBB di Indonesia sebagai forum inventarisasi kerja sama Indonesia-PBB. Pertemuan dihadiri oleh 103 peserta dari Kementerian/Lembaga RI dan Badan-Badan PBB di Indonesia.

Kepala Kantor Perwakilan PBB di Indonesia, Afke Bootsman, menegaskan komitmen PBB untuk terus mendukung program-program yang bermanfaat bagi Indonesia di berbagai sektor, termasuk bidang kebudayaan.

“PBB juga memberi apresiasi pada pencapaian Indonesia yang berhasil mencapai lebih dari 70% indikator Sustainable Development Goals (SDGs), melebihi capaian global yang baru sekitar 15%,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Working Group I mengangkat tema “Indonesia – UN Cooperation on the Preservation of Indonesia’s Cultural Heritage”. Pertemuan mencatat rencana 7 (tujuh) program kerja sama pelestarian budaya di bawah kerangka program UNESCO (Warisan Budaya Takbenda, Warisan Dunia, dan Global Geoparks) melalui workshop, capacity building, diseminasi informasi, dan lain-lain.

Selain isu kerja sama kebudayaan, Working Group I juga mendiskusikan opsi tema yang akan diangkat pada Diskusi Tematik Pleno IUNCF 2023 mendatang, dan menyepakati diangkatnya tema Blue Agenda.

IUNCF merupakan mekanisme kemitraan strategis yang digagas Pemerintah Indonesia dan Badan PBB di Indonesia pada tahun 2013 dengan tujuan memperkuat kerja sama dan koordinasi antara berbagai K/L di Indonesia dengan Badan-Badan PBB.

Sumber: Kementerian Luar Negeri | Editor: Intoniswan

Tag: