TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Percepatan pembangunan di Kabupaten Berau sangat mengharapkan kucuran dana dari APBD Provinsi Kaltim dan dari pemerintah pusat melalui APBN, mendampingi dana dari APBD Berau sendiri.
“Sinergi yang kuat dalam pendanaan pembangunan antara daerah, provinsi, dan pemerintah pusat, akan mempercepat realisasi pembangunan di Berau,” kata Bupati Berau, H Muharram.
“Kalau tidak minta ke provinsi dan ke pusat, dari mana kita bisa membangun semaksimal mungkin. Memang pusat berharap kabupaten dan kota mandiri, tapi kita belum mandiri, masih mengalami defisit, makanya menanti bantuan,” ungkapnya.
Sebagai contoh, kata Muharram, masyarakat Berau mengimpikan semuanya teraliri air bersih, infrastruktur jalan yang bagus, jembatan penghubung antar kampung, listrik, kesehatan maupun pendidikan dan sektor pembangunan lainnya.
Tapi apa yang diimpikan masyarakat itu, lanjut bupati, bisa direalisasikan secara bertahap apabila semakin banyak program strategis nasional mapun provinsi masuk ke Berau. Oleh sebab itu pula, kata Muharram, dia mengintruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta OPD lainnya membuat program- program yang bersinergi dengan program pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.
“Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Pemprov maupun pemerintah pusat, kepada Pak Presiden Joko Widodo dan Pak Menteri PUPR Basuki Hadimuljanto, Gubernur Kaltim, Isran Noor dan Wakilnya Hadi Muladi yang selama ini berperan besar atas pembangunan di Kabupaten Berau,” kata Muharram.
Menurutnya, Berau terus membangun, banyak infrastruktur dan sektor lainnya yang masih perlu ditingkatkan dalam keterbatasan anggaran, sehingga belum semua bisa dilakukan, dari itu bantuan Pemprov dan pemerintah pusat sangat diharapkan.
“APBD Berau jelas tak memadai untuk membangun semua sektor. Berau butuh uluran tangan dari Pemprov dan pusat. Saya sangat optimis dengan kolaborasi dan kerja sama antara Pemkab Berau, Pemprov Kaltim dan pusat, pembangunan akan cepat terealisasi sebagaimana diharapakn masyarakat,” pungkasnya.
Berdasarkan catatan Niaga.Asia, APBD Berau tidak pernah stabil pada angka tertentu dalam kurun waktu lama. Misalnya di tahun 2019, APBD Berau mencapai Rp3,4 triliun, tapi turun drastis di tahun 2020 nanti, yakni hanya dikisaran Rp2 triliun, atau anjlok 41,2 persen. (ana/adv)
Tag: Muharram