Pemerintah Makin Kesulitan Mendapatkan Investor untuk Ibu Kota Negara

Presiden Joko Widodo saat berbicara di Konferensi Ecosperity 2023  yang diselenggarakan Temasuk Fondation di Singapura, 7 Juni 2023. (Foto BPMI SETPRES dan KBRI Singapura)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA –  Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Presiden Joko Widodo dan jajaran menterinya makin kesulitan mendapatkan investor dalam negeri maupun asing berinvestasi  untuk membangun Ibu Kota Negara di Kebupaten Penajam Paser Utara dan  Kabupaten Kutai Kartanegara.

Meski sudah dijajakan keliling dunia, dimana negara-negara kaya, belum ada tanda-tanda investor yang benar-benar menyatakan komitmennya menanam modalnya di IKN, hingga 2 tahun IKN dicanangkan dipindah dari Jakarta.

Aktivitas di IKN saat ini baru pada kegiatan pembangunan fasilitas pendukung untuk pekerja konstruksi dan pegawai kementerian/lembaga yang mau pindah ke IKN, serta pembukaan jalan lingkungan dalam wilayah inti IKN.

Sumber dana pembangunan yang digunakan di IKN dalam dua tahun terakhir masih bertumpu pada APBN yang jumlahnya lebih kurang Rp45 triliunan, sedangkan kontraktor utama yang mengerjakan proyek adalam BUMN yang usaha intinya pada konstruksi, seperti PT Pembangunan Perumahan, dan sejenisnya.

Jumlah APBN yang sudah masuk ke IKN sebesar Rp45 triliun tersebut sudah setara dengan 50% rencana investasi pemerintah, yakni 20% dari toltal biaya pembangunan IKN yang dihitung Bappenas Rp466 triliun.

Berdasarkan data yang ada di Kementerian Investasi dalam dua tahun terakhir, belum ada realisasi investasi di IKN. Yang ada baru sejumlah catatan calon investor yang melakukan kunjungan ke Titik Nol IKN dan melakukan pertemuan-pertemuan dengan pejabat pemerintah pusat dan daerah untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang IKN.

“Investor asing yang datang ke Kaltim mencari informasi tentang peluang usaha di IKN, sejak tahun lalu sebetulnya cukup banyak, ada yang mencari informasi tentang peluang membangun pembangkit listrik dari energi baru terbarukan,” ungkap Kepala DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto dalam bincang-bincang dengan Niaga.Asia, bulan lalu.


Konferensi Ecosperity 2023 dihadiri sekitar 800 orang terdiri dari kalangan investor, akademisi, dan pemerintahan. (Foto BPMI SETPRES dan KBRI Singapura)

Teranyar adalah Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Singapura tanggal 7 Juni 2023,  saat berbicara dihadapan 800 peserta Konferensi Ecosperity 2023  dari kalangan investor, akademisi, dan dari pemerintah, juga menyempatkan diri menawarkan IKN ke pengusaha Singapura.

“Saya gunakan pertemuan ini untuk mempromosikan investasi utamanya di bidang transisi energi, infrastruktur hijau, dan juga pembangunan Ibu Kota Nusantara,” ujar Presiden seperti dilaporkan laman resmi setkab.go.id.

Menurut Presiden, ini merupakan kesempatan emas bagi para investor untuk menjadi bagian dalam pembangunan kota dengan konsep kota pintar masa depan berbasis alam.

“Saya sarankan Anda untuk tidak menunggu terlalu lama. Ini adalah kesempatan emas yang sangat menarik di Indonesia dan Anda bisa menjadi bagian di dalamnya,” ucap Presiden Jokowi.

Melalui paparan “Nusantara: A World Class Green Smart City”, Presiden RI mempromosikan IKN Nusantara sekaligus meyakinkan investor Singapura untuk tidak ragu menanamkan modalnya di pembangunan IKN Nusantara.

Presiden menekankan bahwa Nusantara merupakan tempat yang nyaman, baik untuk berbisnis maupun sebagai tempat tinggal. Saat ini, lanjutnya, pembangunan IKN sudah dimulai dengan pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan yang ditargetkan rampung tahun depan.

Selain menekankan keberlanjutan pembangunan IKN, Presiden RI juga mengatakan Pemerintah Indonesia menjamin insentif dan kemudahan dari Pemerintah Indonesia atas investasi asing di Nusantara, terutama untuk energi dan industri hijau.

Pada tahap awal, Presiden RI menawarkan 300 paket investasi untuk sektor swasta dengan total nilai USD2,6 miliar di berbagai sektor seperti perumahan, transportasi, energi, dan teknologi.

Lebih lanjut, Presiden menyatakan komitmen Indonesia dalam pengembangan energi hijau dan industri hijau. Hal tersebut diwujudkan dengan pembangunan persemaian di dua lokasi berbeda di Tanah Air sebagai langkah awal pengembangan Nusantara.

“Persemaian dengan kapasitas 16 juta bibit per tahun di Rumpin dan 15 juta bibit per tahun di Mentawir,” kata Presiden.

Ibu Kota Negara Nusantara. (Foto BPMI SETPRES dan KBRI Singapura)

Selain itu, Presiden meyakini bahwa Indonesia memiliki potensi besar pada energi baru terbarukan mencapai 434 gigawatt dari geotermal, angin, surya, biofuel, dan hidro. Presiden menyebut Indonesia memiliki 4.400 sungai dengan potensi besar seperti Sungai Kayan di Pulau Kalimantan yang menjadi sumber energi hijau bagi Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara.

“Ini potensi besar untuk menghasilkan produk hijau dari industri hijau yang saat ini menjadi prioritas di sektor hilirisasi, industri manufaktur panel surya dan baterai, serta industri kendaraan listrik,” tambahnya.

Selepas menyampaikan pidatonya, Presiden Jokowi berkesempatan meninjau stan Ibu Kota Nusantara. Di stan tersebut, para pengunjung acara bisa melihat konsep pembangunan IKN dan peluang investasi yang ada.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo.

Ecosperity Week 2023 yang berlangsung pada tanggal 6-8 Juni 2023 merupakan pertemuan global bergengsi yang diadakan oleh Temasek dan dihadiri oleh para pemimpin bisnis, pelaku industri, lembaga think tank, akademisi, dan pejabat pemerintah dunia. Ecosperity tahun ini mengangkat tema ”Breakthroughs for Net Zero” dan bertujuan menggerakan sektor publik dan private sektor dalam mencapai net zero emission.

Masa-masa sulit untuk mendapatkan investor untuk IKN, tidak akan berakhir tahun ini, tapi masih akan berlangsung 2 tahun kedepan, karena pada umumnya investor asing sangat jarang berinvestasi di negara yang sedang memasuki masa-masa pemilihan umum dan dalam pemerintahannya dalam masa transisi.

Transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke presiden baru hasil Pilpres tahun 2024 baru berlangung pada Oktober 2024, masih cukup lama. Investor asing biasanya baru masuk ke sektor property dan pembangunan kawasan perkotaan seperti IKN, setelah memastikan pemerintahan yang berkuasa menjamin keamanan modalnya, proyeknya.

Kalau pemerintah benar-benar kesulitan mendapatkan investor membangun IKN, paling tidak cukuplah dibangun Istana Presiden, sekali sebulan, kalau lagi ada demodi Jakarta, Presiden terbang ke Kaltim dan tidur-tiduran di Istana di Sepaku.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan 

Tag: