BONTANG, NIAGA.ASIA.Wakil Wali Kota Bontang Najirah mengemukakan bakal melibatkan majelis taklim atau ibu-ibu pengajian dalam sosialisasi penurunan angka stunting.
“Nanti akan kita kaji bagaimana pelaksanaannya kan di majelis taklim ini ibu-ibu dan mereka juga punya peran penting dalam memberikan gizi terbaik terhadap anak-anaknya,” jelasnya saat ditemui awak media di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Minggu (26/2/2023).
baca juga:
Pemda di Kaltim Perlu Konsisten Mengatasi Masalah yang Berkontribusi Terjadinya Stunting
Apalagi target 2024 secara nasional adalah 14 persen sedangkan saat ini kasus stunting di Bontang meningkat hingga 22,8 persen padahal di 2021 lalu kasus stunting 19 persen.
Sementara itu, untuk data kasus stunting di Bontang dengan presentase tertinggi berada di wilayah Kelurahan Kanaan dengan presentase 26 persen. Kemudian Bontang Lestari 23 persen, disusul Guntung dan Bontang Kuala 22 persen.
“Karena itu kita perlu adanya percepatan langkah-langkah dalam penanganannya. Ini juga tak henti-hentinya saya mengingatkan kepada seluruh OPD terkait supaya sigap dalam penanganan stunting. Namun bukan hanya dari pemerintah tapi masyarakat juga harus turut serta,” ujarnya.
Diketahui, salah satu penyebab stunting yang dialami warga ialah ibu hamil yang telah berusia di atas 35-40 tahun. Dari total 37 ribu jiwa keluarga di Bontang, lebih dari 45 persen masuk dalam kategori beresiko kekurangan gizi kronis.
Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Dahlia | Editor: Intoniswan | Advetorial
Tag: Stunting